Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Resep Jepang Percepat Bayar Utang hingga Beri Diskon Tarif Tol

Kompas.com - 08/12/2021, 22:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang sangat ahli dan brilian dalam mengelola aset jalan tol yang dimilikinya.

Mereka mengeklaim bisa mempercepat pelunasan utang hingga memberi diskon tarif bagi pengguna jalan tol.

Hal ini seperti diungkapkan Director Planning Division Road Bureau Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang, Takumi Yamamoto dalam webinar Indonesia’s Toll Road Infrastructure Competitiveness In Global Prespective, Rabu (8/12/2021).

Dia mengatakan, Jepang menerapkan privatisasi jalan tol pada Oktober 2005. Tujuannya untuk menjamin pembayaran kembali 40 triliun Yen atau sekitar Rp 5.048 triliun selama 45 tahun.

Baca juga: Jalan Tol di Indonesia Janjikan Banyak Keuntungan bagi Investor

Kemudian, mengembangkan aspek penting jalan tol dengan beban minimum pada publik, sambil menghormati inisiatif individu dari perusahaan jalan tol.

Jepang juga menawarkan tarif tol yang beragam dan fleksibel serta menyediakan layanan dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan swasta atau badan usaha jalan tol (BUJT).

Sehingga, Japan Highway Public Corporation (JPHC) melakukan privatisasi kepada BUJT dan instansi Japan Expressway Holding and Debt Repayment Agency (JEHDRA).

BUJT-lah yang bertanggung jawab untuk membangun atau mengoperasikan jalan tol dan mengumpulkan pendapatannya.

Sementara JEHDRA bertanggung jawab mengendalikan dan mengelola aset jalan tol berikut pembayaran utangnya.

"Pencapaian privatisasi ini meliputi, stabilitas pelunasan utang, penerapan Electronic Toll Collection (ETC) dan variabel tol lainnya, seperti SA/PA (Service/Parkir Areas), serta aktivitas bisnis luar negeri," papar Takumi Yamamoto.

Pelunasan Utang Stabil

Pelunasan utang terus dilakukan setelah privatisasi. Jumlah utang sekarang berkurang sekitar 30 persen. 

Pada saat privatisasi, utang dengan bunga sebesar 30 triliun Yen atau sekitar Rp 3.787 triliun.

"Kecepatan pembayaran lebih tinggi dari yang diharapkan," tandasnya.

Penerapan ETC dan Variabel Tol

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com