Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Natal dan Tahun Baru, Transportasi Umum Boleh Beroperasi 50 Persen

Kompas.com - 02/12/2021, 13:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuat aturan pembatasan operasionalisasi transportasi umum pada Natal 2021 dan tahun 2022 dalam masa Pandemi Covid-19

Pada momen itu, jumlah armada hanya dapat beroperasi sebanyak 50 persen dari yang diizinkan.

Tak hanya operasionalisasi transportasi umum, tempat duduknya juga dibatasi yaitu hanya boleh mengangkut 70 persen penumpang dari kapasitas yang tersedia.

Para operator juga diwajibkan menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk memeriksa hasil antigen dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Kemudian, dilakukan pembatasan operasional maksimal 70 persen dari tempat duduk yang disediakan untuk angkutan penyeberangan.

Namun demikian, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapan, pembatasan operasional tidak diberlakukan bagi angkutan barang.

Baca juga: Survei: Jutaan Orang Akan Mudik Natal dan Tahun Baru

"Namun, jika diperlukan pembatasan akan diberikan diskresi oleh kepolisian pada saat dianggap penting di tempat-tempat tertentu," terang Budi dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, Rabu (1/12/2021).

Sebelum merumuskan kebijakan Kemenhub juga telah melakukan survei tentang potensi mobilitas masyarakat pada masa Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Survei ini melibatkan responden sebanyak 97.855 orang dengan margin of error sebesar 0,003 persen.

"Kami melakukan survei secara berkala ingin mengetahui bagaimana keadaan masyarakat," ungkap Budi.

Survei pertama dilakukan mulai 11-20 Oktober 2021 secara daring. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan penyebaran kuesioner melalui WhatsApp, Instagram, dan SMS Blast.

Hasilnya, dominasi dari masyarakat Jawa-Bali menunjukkan, masih terjadi pergerakan setara 12,8 persen. Sementara di Jabodetabek sebanyak 13,5 persen.

Kemudian, survei kedua dilakukan mulai 7-18 November 2021. Namun, survei ini lebih detail dibandingkan survei yang pertama.

Pengambilan sampel dilakukan dengan tracking method terhadap responden yang menjawab akan melakukan perjalanan pada survei pertama dengan penyebaran melalui Broadcast WhatsApp dan SMS.

Menanggapi hasil survei kedua ini, Budi menyampaikan, pada satu sisi menunjukkan adanya kesadaran masyarakat untuk tidak berpergian saat libur pada momen tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com