Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Progres Konstruksi MRT Fase 2A Bundaran HI-Harmoni Capai 25,83 Persen

Kompas.com - 30/11/2021, 21:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A CP201 Bundaran HI-Harmoni telah mencapai 25,83 persen.

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar menuturkan, dalam paket proyek ini terdapat dua stasiun MRT Jakarta yang tengah dibangun yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.

Untuk Stasiun Monas, pekerjaan yang sedang dilakukan yaitu meliputi pemasangan rebar (pembesian) untuk persiapan pengecoran roof slab pada stasion box Monas, pengecoran base slab RSS dan persiapan TMB launching shaft sisi selatan.

Sementara pekerjaan yang dilakukan di Stasiun Thamrin yaitu meliputi pekerjaan D-Wall di area TBM shaft selatan, station box selatan, shaft utara.

Baca juga: Simpang Temu Dukuh Atas Bakal Terintegrasi Stasiun LRT Jabodebek

Lalu pekerjaan power blender di station box utara, pekerjaan guide wall shaft utara, pekerjaan kingpost station box selatan, pekerjaan traffic deck pada shaft selatan dan pemasangan tunnel eye untuk persiapan kedatangan TBM di area utara Bundaran HI.

Sebelumnya diketahui, mesin bor terowongan atau tunnel boring machine (TBM) pertama atau TBM 1 untuk MRT fase 2A telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 21 November 2021.

TBM 1 tersebut telah selesai difabrikasi di salah satu pabrik milik perusahaan multinasional asal Jepang yaitu Kawasaki Heavy Industries, Ltd di Hangzhou dan Wuhu, Republik Rakyat China.

Nantinya mesin bor terowongan tersebut akan digunakan dalam proyek MRT Fase 2A CP201.

Persiapan peluncuran (launching) dan penggalian terowongan rencananya akan dimulai pada Januari 2022.

Baca juga: Negosiasi Alot, Jepang Pasang Harga Tinggi untuk Proyek MRT Fase 2 CP202-205A

TBM 1 akan diangkut ke Stasiun Bundaran HI pada akhir November 2021 untuk membuat terowongan dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Harmoni.

TBM 1 menggunakan tipe earth pressure balance dengan diameter mesin 6.800 milimeter dengan shield length 8.500 milimeter dan segment diameter 6.650 milimeter (outer) dan 6.050 milimeter (inner).

Penggunaan tipe tersebut berdasarkan hasil kajian terhadap kondisi tanah di sepanjang jalur fase 2A yang didominasi oleh alluvial clay dengan beberapa lapisan diluvial clay dan diluvial sand.

"Pembangunan terowongan MRT Jakarta fase 2A akan menggunakan dua unit TBM yang didatangkan secara bertahap," kata William saat jumpa media virtual, Selasa (30/11/2021).

TBM 1 akan memulai pengeboran dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Thamrin lalu melakukan U-turn di dalam stasiun untuk melakukan pengeboran dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Bundaran HI.

Baca juga: Desember, Simpang Temu Lebak Bulus Dibangun, Begini Rancangannya

Setelah itu, TBM 1 tersebut akan diangkut ke Stasiun Monas dan akan melakukan pengeboran ke arah Stasiun Harmoni.

Sedangkan untuk TBM 2 akan mulai melakukan pengeboran dari Stasiun Monas menuju Stasiun Thamrin lalu melakukan U-turn untuk pengeboran dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Monas dan melanjutkan pengeboran dari Stasiun Monas ke arah Stasiun Harmoni.

Adapun proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP201 dibiayai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta dana pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com