Permukiman Warga Sekitar Tol Cisumdawu Banjir, Begini Respons Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas Tol Cileunyi-Sumedang-Dwauan (Cisumdawu) sebagian besar masih dalam proses pengerjaan.

Tol sepanjang 61,71 kilometer ini ditargetkan selesai konstruksinya pada 2022. Oleh sebab itu, Pemerintah tengah menggenjot percepatan pembangunannya.

Namun, selain konstruksi fisik, terdapat persoalan lain yang harus diselesaikan untuk mempercepat proyek Tol Cisumdawu.

Di antaranya penanganan banjir akibat luapan Sungai Cipelang di Seksi 6B.

Baca juga: Menilik Komponen Keselamatan Terowongan Kembar Tol Cisumdawu

Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air (Asdep IDPSDA) Kemenko Marves Rahman Hidayat menyampaikan hal ini usai meninjau lokasi pada Jumat (25/11/2021).

"Kali ini yang menjadi fokus adalah penanganan banjir terdampak luapan Sungai Cipelang di Seksi 6B yang mengganggu masyarakat," ujarnya dikutip dari laman Kemenko Marves.

Adapun titik yang terdampak adalah delapan unit permukiman di Dusun Cilega, Desa Sakurjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang.

Genangan air tersebut terjadi selama lebih kurang dua jam akibat curah hujan tinggi dan belum selesainya pembuatan aliran air ke Sungai Cipelang.

Oleh sebab itu, untuk meminimalisasi dampaknya, kini pihak-pihak terkait sedang menampung aspirasi masyarakat dan menyinergikannya dengan teknik pembangunan jalan tol.

Seperti dibuatnya tanggul penutup sementara di saluran sekitar dan dilakukannya koordinasi intens antara kontraktor dan petugas lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.

Tujuannya, supaya penyelesaian dapat dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir.

"Untuk penanganan banjir, aspirasi masyarakat menjadi variabel yang sangat penting untuk penyelesaian masalah, tetapi kita harus percaya bahwa usulan-usulan itu akan dijadikan pertimbangan penanganan oleh instansi terkait," pungkasnya.

Sebagai informasi, ruas Tol Cisumdawu Seksi 3 sedianya sudah siap operasional, tetapi masih menunggu penyelesaian konstruksi Seksi 1 dan Seksi 2 agar dapat digunakan.

Sedangkan untuk Seksi 4-6 akan dilakukan percepatan pembangunan secara maksimal pada Desember 2021.