Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WSBK Kerek Penjualan Homestay di Desa Wisata yang Didanai SMF

Kompas.com - 28/11/2021, 05:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lalu Mauluddin senang bukan kepalang tatkala pemesanan kamar Sasak Lombok Bungallow, terus mengalir saat perhelatan World Superbike (WSBK) 2021.

Tak main-main, penjualan penginapan yang berlokasi di Desa Wisata Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini mengalami lonjakan lebih dari 200 persen yang terjadi pada masa pra, saat event, dan pasca WSBK.

Menurut Lalu, pada pra-event seluruh 8 kamar yang ada, dipesan oleh para pekerja yang terlibat dalam pembangunan Pertaminan Mandalika International Street Circuit.

Sementara pada saat perhelatan, pemesanan datang dari para pelancong dan penggemar balap motor yang berasal dari Jakarta, dan kota-kota lainnya.

Baca juga: SMF Gandeng Pemkab Sumedang, Fasilitasi Pembiayaan Homestay

Dan pasca WSBK, kamar-kamarnya dipesan oleh turis-turis domestik dan asing yang ingin surfing serta menikmati panorama alam Lombok.

Tingginya tingkat penjualan ini memicu Lalu menaikkan harga sewa kamar. Dari sekitar Rp 150.000-Rp 200.000 menjadi sekitar Rp 400.000-Rp 600.000 per kamar per malam.

"Itu untuk short term ya. Sementara untuk harga long term sekitar Rp 800.000 sampai Rp 1 juta per bulan," ungkap Lalu, Jumat (26/11/2021).

Dengan pencapaian ini, Lalu pun berencana untuk melakukan ekspansi kamar homestay. Dia optimistis, tambahan kamar ini bisa memenuhi permintaan akan fasilitas akomodasi yang masih terbatas di sekitar Lombok.

Terlebih pada Maret tahun 2022 mendatang akan ada gelaran MotoGP yang tentunya merupakan peluang besar bagi Lalu untuk mendulang lebih banyak pendapatan.

"Saya senang ada event kelas internasional di sini. Setelah kami terpuruk karena sama sekali tidak ada tamu, WSBK membangkitkan kembali sektor pariwisata. Dan itu berdampak besar bagi kami," tutur Lalu.

Lalu sendiri merupakan salah satu debitur penerima manfaat dari Program Pembiayaan Homestay PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.

Baca juga: Hingga September 2021, SMF Cetak Laba Rp 400 Miliar

Program ini digulirkan dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor pariwisata yang terpukul karena pandemi Covid-19.

Lalu mendapat pinjaman SMF senilai Rp 100 juta bertenor lima tahun yang disalurkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan bunga tetap 3 persen per tahun.

11 Desa

Hingga saat ini, Perseroan telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay di 11 desa di sejumlah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di seluruh Indonesia.

Pembiayaan yang terserap untuk 91 unit homestay di 11 desa tersebut senilai Rp 11,2 miliar dari total Rp 20 miliar yang dianggarkan untuk program tersebut.

Direktur SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan industri pariwisata di Lombok bangkit setelah Mandalika dijadikan sebagai tuan rumah balap motor kelas dunia.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga mulai terkendali sehingga industri pariwisata di berbagai daerah kembali bergeliat.

"Bahkan di beberapa wilayah seperti di Lombok, Labuan Bajo dan lainnya tingkat okupansi perhotelan sudah over load. Akibatnya permintaan homestay melonjak," kata Trisnadi.

Tahun depan, SMF akan menambah lagi pagu anggaran untuk program tersebut. Namun besaran anggaran tambahan belum dapat disebutkan karena masih dilakukan pengkajian secara intensif.

"Kami belum bisa tentukan nilainya (penambahan anggaran), sebab kami masih mengkaji. Namun, yang pasti pipeline tahun depan, terdapat sekitar 61-70 unit homestay yang akan dibiayai oleh sisa dana Rp 8,8 miliar," ungkap Trisnadi.

Dia memastikan, SMF akan terus mendukung pengembangan dan pembangunan homestay di wilayah-wilayah dengan potensi wisata tinggi khususnya di lima DSPS yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Namun demikian SMF tidak menutup kemungkinan untuk memberikan dukungan pembiayaan homestay di luar lima wilayah tersebut.

Sebut saja Banyuwangi (Jawa Timur), Tasikmalaya dan Sumedang (Jawa Barat), Aceh, Padang, Lampung, dan daerah lainnya seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com