Metaverse Group Beli Real Estat Virtual Seharga Rp 34,6 Miliar

KOMPAS.com - Metaverse Group, anak perusahaan Token.com, diketahui membeli real estat virtual seharga 2,4 juta dolar AS atau setara dengan Rp 34,5 miliar.

Dilansir dari Reuters, Kamis (25/11/2021), real estat virtual tersebut dijual oleh Decentraland, kawasan virtual yang dapat digunakan oleh pengguna untuk membeli tanah, mengunjungi gedung, berjalan-jalan dan bertemu dengan orang lain dalam bentuk avatar.

Decentraland mengatakan, pembelian real estat virtual oleh Metavers Group itu merupakan pembelian paling mahal dari sebidang real estat virtual di platform mereka.

Baca juga: RedDoorz Targetkan Penjualan 1,6 Juta Kamar Tahun 2022

Adapun tanah virtual tersebut berada di area fashion street di peta Decentraland. Wilayahnya terbuat dari 116 bidang yang lebih kecil dengan masing-masing ukuran adalah 52,5 kaki persegi.

Menanggapi hal tersebut, CEO Token.com Andrew Kiguel mengatakan aset baru milik anak perusahannya itu akan melengkapi real estat yang sudah dimiliki sebelumnya.

Perlu diketahui bahwa Decentraland termasuk salah satu jenis metaverse atau lingkungan online spesifik yang menggunakan blockchain.

Properti di Decentraland dijual dalam bentuk non-fungible token (NFT) yang merupakan sejenis aset kripto.

Biasanya, para penggemar kripto membeli tanah di Decentraland sebagai bentuk investasi spekulatif melalui kriptokurensi Decentraland yang disebut MANA. 

Rupanya, lingkungan online seperti Decentraland semakin populer tahun ini, terutama karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan lebih banyak waktu yang dihabiskan secara dalam jaringan.

Selain itu, minat masyarakat terhadap kawasan maya  tercatat melonjak bulan lalu tepat saat Facebook mengganti namanya menjadi Meta.

Adapun tujuan perubahan nama Facebook tersebut adalah sebagai cermin fokus mereka pada pengembangan produk realitas virtual untuk metaverse.

Perubahan itu pun turut memengaruhi MANA yang sangat fluktuatif dan naik sekitar 400 persen menurut Coinbase.