JAKARTA, KOMPAS,com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Makammu II di Takalar, Sulawesi Selatan.
Jembatan Gantung Makammu II merupakan salah satu dari tiga jembatan di Sulawesi Selatan yang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Dua jembatan gantung lainnya yaitu berada di Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Wajo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan manfaat jembatan gantung dapat langsung dirasakan masyarakat sebagai akses penghubung antar desa serta berpotensi menggerakkan ekonomi lokal.
Baca juga: Buka Isolasi Daerah di Tanjung Jabung Timur, Jembatan Sungai Rambut Dibangun
Hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan.
"Terutama dalam beraktivitas menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga," kata Basuki dalam keterangannya, Kamis (25/11/2021).
Ketiganya berada di Kabupaten Takalar, Kabupaten Soppeng dan, Kabupaten Wajo.
Dari tiga jembatan gantung dibangun tahun 2021, satu jembatan telah selesai pada September lalu yakni Jembatan Gantung Makammu II yang berada di Desa Bulukunyi, Kabupaten Takalar.
Jembatan ini dibangun sepanjang 60 meter untuk menghubungkan Desa Moncongkomba dengan Desa Su’rulangi dan Kelurahan Bulukunyi di Kecematan Polombangkeng Selatan.
Menurut Insal, sesuai peruntukannya, jembatan gantung pejalan kaki ini hanya boleh dilintasi oleh warga yang berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor roda dua.
Pembangunan jembatan tersebut memberikan manfaat warga Kelurahan Bulukunyi dalam menjalankan aktivitas pertanian, seperti mempermudah akses dari dan menuju areal pertanian, sehingga memaksimalkan produksi pertanian dan mengurangi biaya produksi.
Jembatan Gantung Makammu II membentang di atas Sungai Bulukunyi dengan panjang 60 meter tipe rigit dilengkapi jalan pendekat sepanjang 365 meter lebar 4,5 meter.
Jembatan Gantung Makammu II dibangun menggunakan anggaran TA 2021 senilai Rp 3,16 miliar.