Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Konsep Hub dan Spoke, Penunjang Program Tol Laut

Kompas.com - 16/11/2021, 16:17 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemenhub mengusung konsep hub (Pelabuhan Utama) dan spoke (Pelabuhan Pengumpan) sebagai salah satu upaya penunjang program Tol Laut.

Mengingat wilayah Indonesia terdiri dari gugusan pulau yang tersebar luas dan terpisah lautan.

Sebagai informasi, rute trayek Tol Laut terus bertambah. Dari awalnya 13 trayek, tahun ini telah menjadi 32 trayek.

Program Tol Laut telah mengoperasikan 32 kapal, dan menyinggahi 114 pelabuhan. Muatan yang diangkut telah mencapai lebih dari 250.000 ton.

Baca juga: Pelabuhan Ambon Baru Akan Dibangun, Terintegrasi Pusat Perikanan

Dengan adanya konsep ini diharapkan bisa mengoptimalkan distribusi barang dan pengembangan ekonomi di wilayah 3TP (terdepan, terpencil, tertinggal dan perbatasan).

"Konsep Hub and Spoke membuat adanya sebuah jaringan pelabuhan yang mampu menjadi alternatif dalam bidang logistik kelautan," kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam Forum Grup Diskusi (FGD) bertema 'Hub dan Spoke untuk Menunjang Tol Laut' dikutip dari laman Kemenhub, Selasa (16/11/2021).

Konsep Hub dan Spoke merupakan sebuah pola jaringan yang memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan pengumpul.

Pelabuhan utama meminta muatan dan pengiriman sementara ke pelabuhan lain yang berperan sebagai pengumpan.

Desain ini menggunakan kapal besar untuk distribusi muatan antar-Hub atau yang disebut main line.

Sedangkan kapal berukuran lebih kecil, digunakan untuk mendistribusikan barang dari Hub ke Spoke, atau sebaliknya.

Baca juga: KPPIP Percepat Pengembangan Pelabuhan Patimban, Begini Progresnya

"Ini sangat bermanfaat untuk pengangkutan barang ke daerah yang sulit dijangkau, dan tidak dilayani kapal besar. Sehingga, rute tersebut menjadi rute terbaik dan juga menghasilkan biaya yang paling efisien," tutur Budi.

Konsep Hub dan Spoke dapat menekan biaya operasional kapal, biaya pengiriman dengan mempertimbangkan muatan yang dibawa kapal, harga bahan bakar, dan biaya kontainer.

Namun, hal itu masih perlu adanya pemanfaatan sistem informasi berbasis jaringan dalam pengiriman barang angkutan tol laut, agar lebih mudah dikontrol.

Tol Laut menjadi penting karena mayoritas wilayah Indonesia berupa perairan, sehingga, transportasi laut menjadi moda yang memegang peranan penting dalam pengembangan dan pertumbuhan ekonominya.

"Saya berharap, melalui FGD ini memberikan masukan dan saran, untuk efektivitas penerapan Hub and Spoke, sehingga berdampak pada pemerataan ekonomi secara nasional," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com