Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Jauh tentang Sistem Plumbing pada Bangunan Bertingkat

Kompas.com - 02/11/2021, 10:00 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS - Plumbing ialah suatu sistem penyediaan air bersih dan penyaluran air buangan di dalam bangunan.

Sistem pemasangan pemipaan tersebut merupakan salah satu yang perlu diperhatikan ketika mendirikan sebuah struktur.

Menurut Noerbambang, Soufian, & Morimura, Takeo, dalam Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, terbitan Pradnya Paramita (2005), plumbing akan berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih dan juga penyaluran air bekas dan kotor.

Sistem tersebut perlu dipasang dengan baik karena terkait distribusi dan tekanan air serta pembuangan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar.

Baca juga: Memanfaatkan 300 Pipa PVC sebagai Elemen Dekoratif

Adapun pemasangan sistem pipa air untuk gedung bertingkat lebih rumit daripada di rumah.

Berdasarkan cara kerjanya, ada beberapa jenis sistem yang sering digunakan dan diaplikasikan di dalam bangunan bertingkat:

1. Sistem sambungan langsung

Dalam sistem sambungan lansung pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dalam pipa utama penyediaan air bersih.

Sistem sambungan langsung memiliki dua cara penempatan katup penutup, yaitu ditempatkan dalam persil dan ditempatkan di bawah jalan.

2. Sistem tangki atap

Dalam sistem ini air ditampung terlebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka air tanah).

Kemudian, dipompakan ke tangki atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan, yang kemudian dari tangki ini air didistribusikan ke seluruh bangunan.

3. Sistem tangki tekan

Prinsip kerja dari sistem ini adalah sebagai berikut. Air yang berasal dari kamar mandi yang berupa urine ditampung kedalam suatu tangki.

Air yang telah ditampung dalam tangki bawah (seperti halnya dalam sistem tangki atap), dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.

Air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan.

Pompa bekrja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listrik pnggerak pompa.

Lalu, pompanya akan berhenti bekerja apabila tekanan tangki telah mencapai suatu batas maksimum yang telah ditetapkan dan bekerja kembali setelah tekanan mencapai batas minimum yang telah ditetapkan pula.

Udara yang terkompresi akan menekan air ke dalam sistem distribusi dan setelah berulangkali mengembang dan terkompresi lama kelamaan akan berkurang, karena larut ke dalam air atau ikut terbawa air keluar tangki.

4. Sistem tanpa tangki 

Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pompa utama.

Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-pipa utama di dalam pemukiman khusus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com