JAKARTA, KOMPAS - Plumbing ialah suatu sistem penyediaan air bersih dan penyaluran air buangan di dalam bangunan.
Sistem pemasangan pemipaan tersebut merupakan salah satu yang perlu diperhatikan ketika mendirikan sebuah struktur.
Menurut Noerbambang, Soufian, & Morimura, Takeo, dalam Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, terbitan Pradnya Paramita (2005), plumbing akan berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih dan juga penyaluran air bekas dan kotor.
Sistem tersebut perlu dipasang dengan baik karena terkait distribusi dan tekanan air serta pembuangan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar.
Baca juga: Memanfaatkan 300 Pipa PVC sebagai Elemen Dekoratif
Adapun pemasangan sistem pipa air untuk gedung bertingkat lebih rumit daripada di rumah.
Berdasarkan cara kerjanya, ada beberapa jenis sistem yang sering digunakan dan diaplikasikan di dalam bangunan bertingkat:
1. Sistem sambungan langsung
Dalam sistem sambungan lansung pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dalam pipa utama penyediaan air bersih.
Sistem sambungan langsung memiliki dua cara penempatan katup penutup, yaitu ditempatkan dalam persil dan ditempatkan di bawah jalan.
2. Sistem tangki atap
Dalam sistem ini air ditampung terlebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka air tanah).
Kemudian, dipompakan ke tangki atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan, yang kemudian dari tangki ini air didistribusikan ke seluruh bangunan.
3. Sistem tangki tekan
Prinsip kerja dari sistem ini adalah sebagai berikut. Air yang berasal dari kamar mandi yang berupa urine ditampung kedalam suatu tangki.
Air yang telah ditampung dalam tangki bawah (seperti halnya dalam sistem tangki atap), dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.