Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion Piala Dunia 2022 di Qatar Ini Didesain Mirip Peci

Kompas.com - 31/10/2021, 08:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

JAKARTA, KOMPAS.com - Selaku tuan rumah, Qatar menyambut perhelatan Piala Dunia 2022 dengan antusias.

Salah satu buktinya adalah dengan membangun stadion bernama Al Thumama. Terletak 12 kilometer di selatan dari Ibu Kota Doha.

Uniknya, stadion berkapasitas 40.000 orang ini memiliki desain mirip peci. Penutup kepala pria khas Timur Tengah.

Selayaknya peci, stadion berbentuk melingkar, berwarna putih, dan memiliki fasad berlubang-lubang.

Arsitek Stadion Al Thumma ialah Ibrahim M Jaidah dari Studio Biro Teknik Arab.

Baca juga: Ini Tampilan Akhir Stadion Piala Dunia Qatar

"Saya ingat malam itu, saya mendapatkan semua jenis gahfiya untuk mempelajari pola yang berbeda pada masing-masing," kata Jaidah dilansir dari Dezeen.

Menurut dia, sudah menjadi kebiasaan untuk memakai gahfiya. Namun, dia tidak menyangka akan melihat semua bentuk dan kedalaman desain setiap gahfiya yang berbeda.

"Saya akhirnya menggambar sketsa kasar yang saya suka dan memberi tahu teknisi saya bahwa ini akan menjadi desain yang akan kami buat," ujarnya.

Stadion Al Thumama di Qatar, venue Piala Dunia 2022Courtesy of Qatar's Supreme Committee for Delivery & Legacy Stadion Al Thumama di Qatar, venue Piala Dunia 2022
Jaidah menerangkan, desainnya mengusung konsep modern dan budaya tradisional sekaligus. Agar tampilan stadion tetap terlihat seperti peci gahfiya.

"Saya ingin memastikan desain saya modern tetapi pada saat yang sama tidak ingin melepaskannya dari identitas tradisional. Melestarikan identitas dan warisan lokal adalah sangat penting bagi saya," terangnya.

Jaidah menjelaskan, bentuk gahfiya tidak hanya sebatas desain. Melainkan juga mengandung esensi keteduhan.

Stadion Al Thumama akan menerapkan sistem pendingin secara artifisial. Sebagai bagian dari strategi agar udara di stadion sejuk.

Udara dalam stadion didinginkan menggunakan kipas bertenaga energi matahari kemudian dilepaskan ke seluruh area venue.

"Serupa dengan gahfiya yang digunakan untuk menutupi kepala dari panas, bentuknya juga digunakan untuk melindungi pemain dan penonton dari sengatan matahari," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com