Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER PROPERTI] Deretan Rumah Murah di Bogor Kurang dari Rp 500 Juta

Kompas.com - 28/10/2021, 14:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu wilayah penyangga Jakarta, Bogor telah menjadi incaran utama para pencari hunian.

Bahkan, Bogor menduduki peringkat teratas dengan tren pertumbuhan paling tinggi ketimbang wilayah penyangga Jakarta lainnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok.'

Hal ini dibuktikan dalam riset Rumah.com Indonesia Property Market Index 2021 periode kuartal II-2021.

Dalam riset itu, pencarian rumah di Bogor mengalami tren peningkatan tiga persen dibanding kuartal perdana tahun yang sama.

Jika Anda tertarik membeli rumah di Bogor dengan harga kurang dari Rp 500 juta, Kompas.com memberikan lima pilihan.

Kelima pilihannya adalah Gardenia Cileungsi 2, Grand Tenjo Residence, Tenjo City Metropolis, Greenland Kemang Bogor, dan Golden Hills.

Artikel tersebut menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com edisi Kamis (28/10/2021).

Lantas, berapa spsesifik harga dari kelima proyek perumahan itu?

Penjelasan selengkapnya bisa Anda ketahui di sini Milenial, Ini Lho Deretan Rumah Murah di Bogor, Harga di Bawah Rp 500 Juta

PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) terus memacu produksi motor listrik Gesits yang telah dimulai sejak tahun 2018.

Sekretaris Perusahaan Wika Mahendra Vijaya mengatakan, pabrik motor Gesits ini mampu memproduksi kapasitas maksimal per harinya yaitu sebanyak 200 unit.

"Tetapi saat ini kami produksinya sesuai dengan permintaan dulu," ucap dia di pabrik motor tersebut, Rabu (27/10/2021).

Lalu, seberapa besar komponen motor listrik Gesits yang diproduksi dari dalam negeri?

Selanjutnya baca di sini Menengok Pabrik Motor Gesits, Sehari Mampu Produksi 200 Unit

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui belum bisa melarang warga Jakarta untuk melakukan pengambilan air tanah.

Ini terjadi karena sumber air minum masyarakat ibu kota Indonesia ini hanya berasal dari Kalimalang sampai saat ini.

“Sekarang ini sumber air minum Jakarta hanya dari Kalimalang. Ini bahaya sekali untuk kedepannya. Karena itu, harus ada tambahan pasokan dari Waduk Jati Luhur,” ujar Basuki dalam Talkshow "Apakah Kita Tangguh Terhadap Perubahan Iklim?", Rabu (27/10/2021).

Lalu, bagaimana jika nantinya sudah ada alternatif baru?

Baca juga: Basuki Akui Belum Bisa Larang Warga Jakarta Ambil Air Tanah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com