Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Hotel Berbintang di Jakarta Turun 2,85 Persen, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 23/10/2021, 19:49 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor perhotelan di Jakarta masih tertekan. Meski tingkat hunian menunjukkan tren kenaikan pada kuartal III-2021, masih belum menyentuh angka 50 persen.

Terlebih, pada kuartal ini terdapat pembukaan tiga hotel baru dengan total 544 kamar. Meliputi The Langham Jakarta, The Orient Hotel Jakarta dan Hilton Garden Inn. Sehingga total pasokan kamar menjadi 54.807 kamar.

Associate Director Research & Consultancy Department Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea mengatakan, tingkat hunian hotel anjlok ketika Jakarta mencapai rekor kasus Covid-19 dan kembali menerapkan pembatasan pada Juli lalu.

"Tingkat hunian hotel kembali anjlok hingga sekitar 30 persen dalam dua bulan pertama
kuartal tersebut," kata Martin, Sabtu (23/10/2021).

Baca juga: Suplai Hotel Berbintang di Indonesia Tumbuh 11 Persen Per Tahun

Menurut dia, permintaan selama periode ini bertumbuh hanya karena lebih didominasi oleh karantina repatriasi wajib untuk pelancong luar negeri dibandingkan staycation.

"Pada akhir kuartal (Oktober), ketika kasus dan pembatasan berkurang, pasar melihat peningkatan yang signifikan, mencatat tingkat hunian rata-rata sebesar 46,63 persen," terang Martin.

Seiring masih minimnya tingkat hunian, average daily rate (ADR) atau tarif harian rata-rata hotel di Jakarta juga mengalami penyesuaian.

Secara keseluruhan untuk hotel bintang 3 hingga bintang 5 tercatat sebesar Rp 964.076 atau turun 2,85 persen dari kuartal sebelumnya.

"Di antara semua kelas hotel, hotel bintang 5 menunjukkan penurunan terendah sebesar 2,57 persen, menjadi rata-rata Rp 1,56 juta," imbuh Martin.

Sementara hotel bintang 3 mencatat penurunan 4,84 persen menjadi Rp 335.242 dan hotel bintang 4 juga turun 4,54 persen menjadi Rp 504.741.

Baca juga: Accor Resmi Operasikan Hotel Berkonsep Kearifan Lokal di Malang

Meskipun terdapat penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, namun ADR secara keseluruhan pada kuartal III-2021 mengalami peningkatan 20,18 persen secara tahunan dari periode yang sama pada 2020.

"Ini menunjukkan bahwa pasar hotel ini mulai menunjukkan perbaikan dibanding tahun lalu," cetus dia.

Bangkit 

Martin menuturkan, sektor perhotelan di Jakarta memiliki kesempatan untuk bangkit pada akhir tahun, libur Natal dan Tahun Baru. Dengan catatan disertai penawaran paket menginap yang menarik.

Mengingat kuartal keempat pada umumnya merupakan periode tersibuk untuk hotel dan tren ini diperkirakan akan berlanjut untuk tahun ini, dengan catatan kasus Covid-19 tetap rendah.

Sehingga, kondisi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak tamu hotel melalui staycation dan bahkan acara berkapasitas yang lebih besar seperti pernikahan, penganugerahan penghargaan dan sebagainya.

Baca juga: Desember 2021, Metland Buka Hotel Bintang Empat Dekat Bandara Kertajati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com