Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2021, 13:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat terpuruk pada awal pandemi Covid-19, investasi di sektor properti diprediksi akan kembali meroket pada tahun 2022 mendatang.

Berdasarkan riset terbaru Active Capital 2021 dari Knight Frank Asia Pasifik, diprediksi investasi properti lintas batas akan mencapai rekor pada 2022.

Laporan ini menerapkan sistem pembelajaran mutakhir untuk mengidentifikasi aliran modal dari satu negara ke negara lain dengan beragam tipe investor pada beberapa sektor utama di kawasan Asia Pasifik.

Pada tahun 2020, riset Active Capital secara akurat memprediksi bahwa Amerika Serikat akan menjadi destinasi utama dalam arus permodalan lintas batas secara global di 2021.

Posisi Amerika Serikat akan diikuti oleh Inggris, Jerman, Australia, dan Perancis.

Baca juga: Sektor Properti Libatkan 175 Jenis Industri dan 350 UKM

Sementara laporan Active Capital tahun 2021 menunjukkan arus investasi kembali bangkit untuk sektor properti.

Investasi properti tercatat mencapai rekor tinggi di beberapa sektor utama, seperti saat sebelum pandemi.

Sektor utama ini termasuk sektor perkantoran, logistik, dan residensial. Hal ini memberikan sinyal positif mengenai bangkitnya kembali kepercayaan investor terhadap pasar properti.

Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis dan Belanda diprediksi menjadi destinasi utama dalam arus permodalan lintas batas secara global di 2022.

Terlebih negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman merupakan negara yang menjadi penyalur modal terbesar.

Sektor Pekantoran Kembali Menggeliat di Asia Pasifik

Sementara itu, volume investasi di kawasan Asia Pasifik akan tumbuh sekitar 30 persen. Sumber utama modalnya berasal dari Amerika Serikat, Singapura, Kanada, Inggris, dan Jerman.

Pergerakan investasi akan didominasi oleh kemunculan kembali para manajer investasi Amerika Serikat dan kepentingan ekuitas swasta.

Secara keseluruhan, sektor perkantoran diprediksi akan menarik setengah dari nilai investasi yang masuk ke kawasan Asia Pasifik.

Negara yang menjadi destinasi populer untuk investasi adalah China, Jepang, dan Australia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com