Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Tanah Diklaim Bukan untuk Menguasai Lahan Masyarakat

Kompas.com - 20/10/2021, 18:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil menegaskan, tujuan bank tanah bukanlah memiliki tanah tersebut, melainkan untuk kemakmuran masyarakat.

"Tujuannya adalah membawa kesejahteraan kepada negara, kepada masyarakat," terang Sofyan dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Rabu (20/10/2021).

Nantinya, bank tanah akan mengatur tanah demi mencapai tujuan kemaslahatan dan kemakmuran masyarakat sebagaimana amanat konstitusi.

Sofyan mengatakan, dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, peran bank tanah sangat jelas dalam memberikan kemakmuran masyarakat.

Oleh karena itu, pembentukan badan bank tanah merupakan salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kelembagaan pertanahan di Indonesia.

Berdasarkan peraturan yang ada, kata Sofyan, BPN selama ini menjadi land regulator (pengatur tanah).

Baca juga: Pembentukan Bank Tanah Masuk Tahap Final

Oleh karena itu, badan bank tanah diharapkan mampu menjalankan fungsi sebagai land manager (pengelola tanah) negara.

"Bank tanah ini harusnya melengkapi lembaga BPN, ditambah kewenangannya. Maka, dibentuk untuk menjadi land keeper, land manager," tambahnya.

Jadi, semua tanah ditata untuk kepentingan orang banyak, kepentingan sosial, Reforma Agraria, dan lain-lain itu yang dikelola oleh bank tanah.

Saat ini, Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tengah dilakukan sesuai komitmen pemerintah agar badan bank tanah bisa segera bekerja pada tahun depan.

Selain itu, Raperpres juga dibuat untuk mendapatkan modal awal dan ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Saya akan bicara dengan Presiden dalam rapat terbatas (ratas) bahwa salah satu cara menyelesaikan masalah tanah adalah bank tanah," katanya.

Dia berharap, rapat terakhir yang dilakukannya itu untuk menjalankan agar bank tanah bisa beroperasi sebelum akhir tahun.

"Minimum dulu dengan anggaran dan manajemen terbatas, nanti dia akan berkembang sesuai perkembangan zaman,” pungkas Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com