Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tanah Selangit, Jakarta Makin Tak Terjangkau Kelas Menengah Bawah

Kompas.com - 15/10/2021, 20:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Housing backlog atau kebutuhan rumah di Indonesia masih tinggi. Kondisi ini diperparah dengan harga lahan untuk rumah yang makin melangit.

Akibatnya, masyarakat menengah ke bawah tak lagi dapat menjangkau rumah-rumah di pusat kota yang dekat dengan aktivitas sehari-hari.

Terlebih di Jakarta, sebagai ibu kota sekaligus pusat bisnis, keuangan, komersial, dan benchmark pembangunan Indonesia.

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga 30 September 2021, angka backlog perumahan atau kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan mencapai tidak kurang dari 11 juta unit.

"Kondisi housing backlog memang sangat serius dan tidak realistis," kata Chairperson of Green Building Council Indonesia Iwan Priyanto dalam diskusi virtual Indonesia Housing Forum, Kamis (14/10/2021).

Iwan menjelaskan, berdasarkan data Kementerian ATR/BPN, terdapat peta sebaran terkait nilai bidang tanah yang digunakan untuk membangun rumah.

"Ini peta sebaran harga tanah dari BPN, biasanya harga BPN di atas Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), tapi di bawah harga pasar," ujarnya.

Baca juga: Harga Rumah di Bandung, Denpasar, dan Jakarta Lebih Mahal Dibanding New York dan Tokyo

Untuk wilayah dengan warna hijau muda, harga tanah berada pada kisaran Rp 100.000-Rp 500.000 per meter persegi. Itu pun berada di wilayah pinggiran Jakarta dan luasnya sangat kecil.

Sementara itu, wilayah yang berwarna hijau tua nilainya sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per meter peregi.

Adapun wilayah Jakarta didominasi warna hijau tua hingga coklat. Praktis, harganya semakin mahal.

Jika ditilik sekilas dalam peta tersebut, memang dalam suatu wilayah belum tentu menunjukkan nilai bidang tanah secara spesifik.

Karena di dalam suatu wilayah, nilai harganya berbeda-beda. Ini hanya bisa dilihat dari perkiraan skala harga yang mendominasi.

Oleh karena itu, nilai tanah Rp 100.000-Rp 500.000 per meter persegi sukar ditemukan di wilayah Jakarta.

Baca juga: Pemerintah Lambat Urus Tanah, Milenial Hampir Mustahil Punya Rumah

Nilai tanah sebesar ini hanya bisa ditemukan di wilayah Tangerang, Bekasi, dan Depok. Itu pun hanya sebagian kecil.

Sementara itu, wilayah lainnya dengan pembangunan fisik, baik infrastruktur maupun perumahan yang masif, nilai tanahnya bisa mencapai Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 per meter persegi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com