Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Merespons Perubahan Iklim, Bangunan Hijau Hemat Biaya hingga 80 Persen

Kompas.com - 15/10/2021, 18:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Green building atau bangunan hijau tidak hanya bermanfaat seiring kondisi perubahan iklim, melainkan juga kesehatan finansial serta mengejar housing backlog atau kebutuhan rumah.

Chairperson of Green Building Council Indonesia Iwan Priyanto mengatakan, secara umum menerapkan konsep green building akan memberikan kesehatan finansial bagi banyak pihak.

"Mulai dari pemilik bangunan, pengelola kawasan, pemerintah yang memberi subsidi, bank yang akan menyediakan pendanaan, dan pihak asuransi yang menanggung risiko pengembangan," kata Iwan dalam diskusi virtual Indonesia Housing Forum, Kamis (14/10/2021).

Menurut dia, bangunan hijau merupakan investasi tambahan kecil yang dapat menghasilkan penghematan biaya 35 persen hingga 80 persen. Dengan durasi ketahanan bangunan 30-80 tahun.

Baca juga: Raih Skor 63 Platinum, JIS Jadi Ruang Publik Pertama Berlabel Green Building

"Karena pada akhirnya total long term cost akan lebih rendah dari bangunan biasa," ujarnya.

Iwan menjelaskan, dengan kondisi housing backlog di Indonesia, patutnya dalam pembangunan rumah juga menerapkan konsep green building.

"Kalau sekadar membangun, belum waktunya 30 tahun, bangunannya sudah nglokro karena tidak dibangun dengan kualitas baik," imbuhnya.

Bangunan dengan kualitas yang baik saat ini yaitu menerapkan prinsip-prinsip green building. Mulai dari pengelolaan tapak hingga bangunan keseluruhan.

Hal ini menjadi penting untuk dilakukan. Karena dikhawatirkan bangunan baru dengan usia lima tahun sudah mengalami degradasi mutu.

Kemudian memasuki tahun ke-10 bangunan mulai bermasalah, tidak bisa dirawat dengan baik karena ongkos perawatannya tinggi.

Baca juga: Penuhi Standar Green Building, Masjid At Tanwir PP Muhammadiyah Diresmikan

"Kalau itu berlanjut terus, maka lingkaran setan, housing backlog tidak pernah terselesaikan, timbul masalah baru ketika masalah lama belum teratasi," jelasnya.

Iwan menyampaikan, dalam menerapkan konsep bangunan hijau juga tidak bisa dilakukan secara setengah-setengah, melainkan harus seluruhnya.

Mulai dari pengelolaan tapak, energi, air, material bangunan, kesehatan ruang dalam, strategi mengelola bangunan, dan inovasi.

Tidak hanya saat mendesain, membangun, melainkan saat bangunan beroperasi.

"Hal penting dari green building adalah pengelolan dan pemantauan bangunan secara terus menerus sepanjang umur bangunan," terangnya.

Akan tetapi, dia juga mengharapkan penerapan green building tidak berhenti pada satu rumah saja. Alangkah lebih baik jika diterapkan secara kawasan.

"Jangan hanya berhenti pada rumah dan tapaknya saja, melainkan ke seluruh kawasannya," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com