TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tiga rusun pondok pesantren (ponpes) dengan anggaran Rp 7,6 miliar.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa II Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian PUPR Kiagoos Egie Ismail mengatakan, ketiga rusun ponpes tersebut masuk dalam satu paket pekerjaan.
"Jadi, kebetulan dalam satu paket ini terdiri dari tiga ponpes," ujar Kiagoos dalam press tour, Selasa (12/10/2021).
Ketiga rusun ponpes tersebut adalah Hidayatul Ulum di Kota Tasikmalaya, Manahijul Huda di Kabupaten Tasikmalaya, serta Mukhtariyah Rajamandala di Kabupaten Bandung Barat.
Rinciannya, rusun ponpes Hidayatul Ulum dibangun senilai Rp 2,5 miliar, Manahijul Huda Rp 2,5 miliar, serta Mukhtariyah sebesar Rp 2,6 miliar.
Baca juga: Tampung 56 Santri, Rusun Ponpes Hidayatul Ulum Habiskan Rp 2,5 Miliar
Dalam membangun rusun, ada beberapa tahapan atau prosedur yang dilakukan seperti menyiapkan status lahannya terlebih dahulu.
Kiagoos mengatakan, tahapan ini merupakan hal yang penting karena menjadi salah satu syarat utama dalam pembangunan infrastruktur.
Selain itu, harus menyesuaikan dengan tata ruang untuk mengetahui apakah diperbolehkan atau diizinkan untuk dibangun rusun tersebut.
Misalnya, konstruksi rusun Hidayatul Ulum dilaksanakan selama 180 hari kalender dan ditargetkan tuntas 18 Desember 2021.
Progres pembangunannya mengalami deviasi positif dua persen atau sebesar 41 persen dari target yang direncanakan 39 persen.
Rusun ponpes yang bisa menampun 56 santri ini dibangun oleh kontraktor pelaksana PT Rima Raya Utama dan konsultan manajemen konstruksi (MK) PT Marina Widya Karsa.
Adapun rusun tersebut merupakan tipe barak atau terdiri dari 2 lantai super mini dengan luas bangunan 404 meter persegi serta dilengkapi kamar mandi komunal.
Kiagoos berharap, pembangunan rusun ponpes Hidayatul Ulum bisa tuntas lebih cepat dari masa kontrak yang telah ditentukan.
“Kalau bisa sih mungkin sebelum kontrak selesai ya. Mudah-mudahan bisa dilakukan dalam waktu yang lebih cepat,” tuntas Kiagoos.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.