Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Banyak Membina Petani dan Nelayan, Musa Rajekshah Terima Penghargaan

Kompas.com - 28/09/2021, 10:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menerima penghargaan Lencana Adhi Bhakti Tani Nelayan dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di kantor Kementerian Pertanian.

Musa dinilai banyak membantu dan membina petani dan nelayan di Provinsi Sumut.

Dia menyambut baik penghargaan dan meminta pemerintah bisa punya andil lebih memberikan pembinaan agar pertanian di Sumut bisa lebih berkembang.

"Kita berharap, petani dan nelayan tidak lagi berproduksi hanya sebatas untuk hidup, tapi agar ekonominya bisa membaik. Terutama terkait pasar dan harga hasil pertanian yang kestabilannya tidak merata," Musa dalam pesan singkat yang diterima Kompas.com, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Wagub Sumut Minta Sterilisasi Bandara Silangit dari Makanan Berbahaya

Sekretaris KTNA Sumut Ginda Harahap menyebutkan, pihaknya mengusulkan Musa sebagai penerima penghargaan karena selama ini banyak pembinaan yang dilakukan di Provinsi Sumut.

"Sudah banyak yang terealisasi untuk menyejahterakan petani, mudah-mudahan kedepan bisa lebih bagus lagi," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Prof Dedi Nursyamsi dalam sambutannya menyampaikan, di masa Covid-19, sektor pertanian tetap berdiri di saat pendapatan domestik bruto (PDB) sektor lain terpuruk.

Bahkan, sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,24 persen di kuartal kedua 2020, awal pandemi berlangsung.

"Alhamdulillah, pada kuartal berikutnya, meskipun sektor-sektor lain pertumbuhannya sampai negatif 40 persen, sektor pertanian masih tetap tumbuh menggeliat 2 sampai 3 persen," ujarnya.

Saat perekonomian nasional sudah mengalami dua kali kontraksi berupa pertumbuhan negatif di bawah 0 persen selama dua kali berturut-turut.

Baca juga: Cerita Wagub Sumut: Ayah Saya Ingin Bangun 99 Masjid

Sehingga Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa sejak 2020 Indonesia sudah memasuki masa resesi, di saat itu pula, ternyata pertanian masih tetap berdiri kokoh.

Bahkan di 2021, PDB pertanian tetap melejit di saat sektor lain masih minus.

Ketika terpuruk karena Covid-19, Nilai Tukar Petani (NTP) hanya sekitar 99 persen atau menurun drastis.

Bulan lalu, Badam Pusat Statistik (BPS) sudah merilis bahwa ternyata NTP dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) naik lagi mencapai 104 persen.

Di samping itu, variabel pembangunan pertanian lain termasuk pada 2019-2020 mengalami kenaikan 15 persen.

Begitu pula pada Kuartal I dan II-2021, dibandingkan tahun lalu, tetap melesat ekspor ke mancanegara.

"Kita juga tahu, akibat Covid-19, seluruh anggaran kementerian recofusing untuk penanggulangan Covid-19. Anggaran kementerian pertanian dipotong lebih dari sepertiganya sehingga yang biasa mendapat alokasi anggaran kurang lebih Rp 21 triliun menjadi Rp 14 triliun," kata Dedi.

Dedi mengapresiasi dan hormat kepada seluruh petani dan nelayan yang tetap bekerja keras meski dihantam tsunami Covid-19.

Menurutnya, sektor pertanian memang penyangga yang sangat penting, sebagai bantalan atau bamper perekonomian bangsa terutama saat pandemi.

"Saya mengajak KTNA, ayo kita lanjutkan kerja sama yang mesra lebih signifikan lagi, mendongak produktivitas pertanian," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com