Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pintas Mengwitani-Singaraja Pangkas 15 Tikungan dan Kemiringan 15 Derajat

Kompas.com - 22/09/2021, 08:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan pintas (shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja berlanjut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengembangan jalan pintas yang menghubungkan wilayah Bali bagian Selatan dan Utara itu dibangun pada 10 titik dengan anggaran sebesar Rp 968,2 miliar.

"Dari 10 lokasi diprioritaskan yang titik 5 dan 6 karena ada 15 kelokan. Dengan shortcut jadi hanya 5 kelokan," kata Basuki, Sabtu (18/9/2021).

Menurut dia, selain berkelok-kelok, pada titik tersebut juga terdapat tanjakan dengan tingkat kemiringan 10 derajat sampai 15 derajat. Sehingga saat dilintasi pengendara kerap macet dan tentunya tidak nyaman.

Baca juga: Lima Penguasa Bisnis Jalan Tol di Indonesia

"Nantinya (setelah dibangun) turun lebih landai tingkat kemiringannya menjadi sekitar 6 derajat," ujar Basuki.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur–Bali Achmad Subki menambahkan, kelanjutan pembangunan jalan pintas ini akan memangkas waktu tempuh dan mengurangi titik rawan kecelakaan.

"Kami terus upayakan perbaikan geometrinya, baik horizontal dan vertikal," terangnya.

Kelanjutan pembangunan jalan pintas Mengwitani-Singaraja telah dimulai pada titik 7 dan 8 pada awal September 2021.

Pada titik 7 terdiri dari ruas jalan titik 7A, 7B, 7C dengan panjang 601 meter. Sementara di titik 8 sepanjang 1.564 meter yang termasuk pembangunan jembatan sepanjang 160 meter.

Di titik ini akan dibangun tempat istirahat sementara (rest area) atau Ajung Pandang di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng.

Selain itu, juga akan dibangun Monumen Ki Barak Panji Sakti yang merupakan tokoh raja kebanggaan warga Buleleng sebagai ikon pada area taman dan parkir.

Baca juga: Tol Layang AP Pettarani Menang Penghargaan Internasional Kategori Jalan Bervolume Tinggi

Subki menuturkan, pembangunan jalan pintas ini diharapkan bisa memicu kebangkitan perjalanan lalu lintas. Terutama distribusi logistik kelas menengah.

"Sehingga dengan harapan nanti ada dorongan pemerataan dari kemajuan perekonomian Bali Selatan ke Utara," imbuh dia.

Perlu diketahui, lokasi pembangunan jalan pintas Mengwitani-Singaraja untuk titik 1 sampai 4 berada di wilayah Kabupaten Tabanan. Sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng.

Progresnya saat ini sebanyak 4 lokasi yakni shortcut 3,4,5, 6 telah selesai dan mulai beroperasi pada Desember 2019 lalu.

Dibangunnya shortcut pada titik 3 dan 4, telah memangkas panjang jalan menjadi 1,57 kilometer dengan kelandaian 6 persen dan 3 tikungan. Sebelumnya total panjang jalan 2,45 kilometer dengan kelandaian 7 persen dan 11 tikungan.

Pembangunan shortcut 4 dilengkapi dua jembatan masing-masing sepanjang 198 meter dan 287 meter.

Selanjutnya untuk shortcut 5 dan 6 dari panjang jalan 1,9 kilometer dengan kelandaian 12 persen dan 15 tikungan menjadi panjang jalan tetap 1,9 kilometer namun kelandaian berkurang 6 persen dengan 6 tikungan.

Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter dan dilengkapi lampu penerangan jalan.

Apabila jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com