JAKARTA, KOMPAS.com - Tahukah Anda, bahwa bentuk gazebo sejatinya sangat beragam? Ada yang berbentuk lingkaran, segi empat, atau segi enam.
Di Bali, gazebo biasanya disebut dengan istilah Bale Bengong. Nama ini berasal dari kata “bale” yang berarti tempat atau ruang dan “bengong” yang berarti melamun atau bersantai.
Bale Bengong bermakna sebagai tempat untuk melamun atau tempat untuk bersantai.
Keberadaan Bale Bengong digunakan sebagai tempat untuk bersantai dan pertemuan keluarga.
Karena sudah beradaptasi dengan daerah Bali, Bale Bengong ini menjadi bagian dari gaya arsitektur Bali.
Tentunya Bale Bengong bersifat permanen yang juga berfungsi sebagai ruang informal, tempat bersantai, dan beristirahat sambil menghirup udara segar serta melihat taman di sekeliling.
Baca juga: Konsep Neo-Vernakular Rumah Adat Lampung, Sarat Ornamentasi
Menurut I Nyoman Gelebet dalam Arsitektur Tradisional Daerah Bali, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1982), dalam sejarahnya, Bale Bengong digunakan sebagai tempat untuk mengeringkan atau meletakkan hasil panen seperti padi sebelum masuk ke lumbung saat musim panen tiba.
Struktur utama dari Bale Bengong sebenarnya adalah rumah kecil terbuka dan dibangun di area yang juga terbuka atau dalam hal ini di lahan taman.
Letaknya yang terpisah dari bangunan rumah induk, menjadikan Bale Bengong tampak kian indah. Struktur utamanya terletak pada kolom yang mendukung bagian atapnya.
Jumlah tiang yang terbuat dari kayu umumnya berjumlah empat. Namun, ada pula yang lebih karena bergantung dari ukuran bangunan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.