Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER PROPERTI] Pulau Tujuh, Bom Waktu Konflik Antara Kepri dan Bangka Belitung

Kompas.com - 19/09/2021, 10:18 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com Pulau Tujuh hangat diperbincangkan karena status kepemilikannya masih menjadi polemik antara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau (Kepri).

Namun, Pulau Tujuh telah memiliki perangkat dan kantor desa, Puskesmas Pembantu (Pustu), SD dan SMP yang bernaung di bawah Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Bukan sebuah daerah dengan topografi pulau tunggal, Pulau Tujuh berupa gugusan tujuh pulau.

Secara geografis, gugusan Pulau Tujuh lebih dekat ke wilayah Bangka atau sekitar 3 jam perjalanan laut ke Teluk Limau, Parittiga, Bangka Barat atau 5 jam perjalanan ke Belinyu, Bangka.

Pulau terbesar di Pulau Tujuh adalah Pekajang, namun pulau ini belum berpenghuni.

Artikel ini menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com, Minggu (19/09/2021).

Lantas, bagaimana dengan enam pulau lainnya?

Selanjutnya baca di sini Mengenal Pulau Tujuh, Bom Waktu Konflik Antara Bangka Belitung dan Kepri

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memuji PT PP (Persero) Tbk atas pembangunan tahap II Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Sebab, pembangunan tahap II kampus yang berlokasi di Depok, Jawa Barat ini sudah memasuki tahapan penyelesaian.

"Memuaskan. Teruskan. Diselesaikan tepat waktu. 'PP' hebat," tulis Basuki dalam testimoninya.

Basuki juga menekankan pentingnya memperhatikan aspek-aspek protokol kesehatan (prokes) dalam rancangan bangunan gedung.

Lalu, berapa anggaran yang dihabiskan pemerintah dalam membangun UIII?

Temukan jawabannya di sini Basuki Puji PP Hebat, Pembangunan Kampus UIII Depok Memuaskan

Pembangunan jalan pintas (shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja yang memakan anggaran sebesar Rp 968,26 miliar ini terus dilanjutkan.

Pembangunan jalan pintas yang menghubungkan wilayah Bali bagian Selatan dan Utara tersebut akan mengurangi kelokan dan kemiringan yang ada, sehingga menjadi lebih landai dan memperpendek jarak tempuh.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengembangan jalan yang menghubungkan dari Mengwitani ke Singaraja sangat dibutuhkan karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok.

Sudah sejauh mana progresnya?

Selengkapnya baca di sini Telan Dana Hampir Rp 1 Triliun, Jalan Pintas Mengwitani-Singaraja Dilanjutkan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com