Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2021, 21:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia dinilai sudah memberikan hasil optimal meskipun harus dikembangkan lebih lanjut.

Perkembangan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Dewan Nasional KEK Elen Setiadi dalam acara Kompas Talk dengan tema “Peran & Tantangan KEK Mendorong Ekspor,” Kamis, (16/9/2021).

Empat KEK ini merupakan bagian dari 15 KEK yang ada, sebelum disahkannya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 yakni dari tahun 2009 hingga 2020.

Elen mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi Dewan Nasional dan sudah dibahas di tingkat Kementerian, empat KEK yang dinilai telah optimal adalah KEK Galang Batang (Kepulauan Riau), KEK Kendal (Jawa Tengah), KEK Mandalika (NTT) dan KEK Sei Mangkei (Sumut).

Baca juga: KEK Gresik Diharapkan Jadi Lokomotif Perbaikan Ekonomi Indonesia

Namun, selain empat KEK tersebut di atas, Indonesia juga memiliki deretan KEK yang belum mencapai nilai optimal sejak dibangun. Bahkan KEK Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan telah diusulkan untuk dicabut.

“KEK Tanjung Api-Api sudah beberapa kali diberikan perpanjangan untuk pembangunan sesuai dengan ketentuan yang ada di UU KEK. Namun sejak ditetapkan dari tahun 2014 hingga 2020, tidak ada perkembangan maka telah diusulkan untuk dicabut statusnya,” jelas Elen.

Sementara itu, enam KEK berikutnya dirasa perlu mendapatkan perhatian khusus yakni KEK Bitung, KEK Sorong, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), KEK Morotai, KEK Singhasari dan KEK Likupang.

Empat KEK selanjutnya dianggap belum optimal namun sudah berjalan dan sebagian sudah sesuai dengan rencana yakni KEK Tanjuang Lesung, KEK Palu, KEK Arun Lhoksumawe dan KEK Tanjung Kelayang.

Baca juga: Semester I-2021, KEK Fasilitasi Ekspor hingga Rp 3,66 Triliun

Meskipun menghadapi banyak persoalan, Elen menjelaskan 15 KEK ini juga memberikan hasil yang baik karena terdapat 149 pelaku usaha yang berinvestasi hingga Juli 2021 dan menyerap 22.380 orang tenaga kerja.

Efek ikutan yang ditimbulkan oleh kehadiran KEK di sebuah kawasan sangat banyak. Mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga munculnya berbagai usaha keci menengah seperti penginapan, mini market, toko souvenir, hingga rumah makn.

Tak hanya itu, infrastruktur dan fasilitas publik di sekitar KEK juga akan berkembang pesat karena banyaknya stake holder yang terlibat dalam pengembangan kawasan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com