Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Uji Beban, Jembatan Wai Kaka Tunggu Sertifikat Laik Fungsi

Kompas.com - 15/09/2021, 07:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Proses konstruksi Jembatan Wai Kaka yang menjadi penghubung tiga Kabupaten di Pulau Seram, Provisi Maluku, telah selesai dibangun.

Kemudian, pada Sabtu 11 September 2021 lalu telah dilakukan uji beban untuk mendapatkan sertifikat laik fungsi jembatan.

Adapun uji beban ini dilakukan oleh Tim Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), Direktorat Jembatan, dan Balai Jembatan Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR.

Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Yudha Handita Pandjiriawan mengatakan, Jembatan Wai Kaka memiliki bentang 100 meter, sehingga termasuk jembatan khusus. Maka dari itu harus mendapat sertifikasi uji laik fungsi sebelum beroperasi.

Baca juga: Konstruksi Tembus 97 Persen, Ini Keunikan Jembatan Baru Palopo-Toraja

"Hasil uji beban ini akan dibahas oleh seluruh anggota KKJTJ. Kalau semua anggota oke, Pak Menteri PUPR akan mengeluarkan sertifikat laik fungsi, baru jembatan bisa dioperasikan," katanya dikutip dari laman Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Dia menjelaskan, Jembatan Wai Kaka masih belum diaspal saat dilakukan uji beban. Namun, sudah diperhitungkan beratnya.

Dalam uji statis dan dinamis, terdapat 18 truk dengan masing-masing berat 17,92 ton. Jadi total berat yang digunakan untuk menguji beban jembatan yakni 322 ton.

"Sudah bagus (hasil pengujiannya), ada kekurangan sedikit nanti perlu di-finishing. Ini juga belum diaspal, tapi beban kan sudah diperhitungkan nanti kalau diaspal bebannya akan bertambah segini. Semua sudah diperhitungkan. Jadi untuk uji bebannya sih masih aman," ujarnya.

Sebagai informasi, Jembatan Wai Kaka yang dibangun oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku memiliki panjang 100 meter dan lebar lantai jembatan 7 meter.

Proyek pengerjaan jembatan ini merupakan paket preservasi ruas jalan Piru-Kairatu-Waiselan-Liang di Kabupaten Seram Bagian Barat dengan anggaran senilai Rp 26,5 miliar.

Baca juga: Rangka Jembatan Baru Palopo-Toraja Dirancang Tahan Gempa

Jembatan ini juga dilengkapi dengan trotoar selebar 1 meter di sisi kanan dan kiri. Konstruksi jembatan menggunakan pondasi tiang pancang baja dengan tipe bangunan bawah menggunakan 2 abutmen tanpa pilar dan tipe bangunan atas berupa RBI tipe A.

Pembangunan Jembatan Wai Kaka untuk menggantikan jembatan lama yang putus diterjang banjir pada Juni 2020 lalu.

Lokasi jembatan ini sangat strategis karena berada di jalur utama Trans Seram yang menghubungkan tiga Kabupaten di Pulau Seram, yakni Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Timur.

Akibat putusnya jembatan, konektivitas dan arus distribusi barang dan jasa menjadi terganggu. Sehingga dengan dibangun jembatan baru, roda perekonomian masyarakat bisa kembali berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com