Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LMAN: Kebutuhan Dana Lahan Tol Yogya-Bawen Telah Dikoordinasikan

Kompas.com - 09/09/2021, 19:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) memastikan alokasi anggaran tambahan untuk uang ganti rugi proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen telah dikoordinasikan dengan para pihak terkait.

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan, jalan bebas hambatan Yogyakarta-Bawen merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembebasan lahannya didanai oleh LMAN.

Oleh karena itu, Pemerintah memiliki komitmen untuk pendanaan lahan bagi pembangunan ruas Tol Yogyakarta-Bawen. Sebagai uang ganti rugi bagi lahan masyarakat yang terdampak.

"Untuk alokasi tambahan anggaran yang diperlukan, saat ini telah dikoordinasikan bersama antara pemangku kepentingan. Baik itu Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR selaku instansi yang memerlukan tanah, Komite Percepetan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan LMAN," terang Basuki kepada Kompas.com, Kamis (09/09/2021).

Baca juga: Pengadaan Lahan Tol Yogya-Bawen Seksi 1 Kurang Rp 1,1 Triliun Lagi

Kepastian ini menyusul pernyataan PGS Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) Oemi Vierta Moerdika, bahwa alokasi anggaran Tahap 1-2021 untuk ganti rugi pembebasan lahan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 mengalami kekurangan Rp 1,1 triliun dari total kebutuhan Rp 1,5 triliun.

Hingga kini, dana yang telah terserap baru Rp 365 miliar yang dibayarkan untuk masyarakat terdampak di Desa Tirtoadi, DIY, dengan luas lahan 8,6 hektar.

Jadi, dengan serapan Rp 365 miliar, masih ada kekurangan anggaran untuk penyelesaian Seksi 1 sekitar Rp 1,1 triliun.

"Kami sudah laporkan ke LMAN dan mengajukan untuk tahap (pembayaran) selanjutnya. Sudah direspon baik oleh LMAN," tutur Oemi kepada Kompas.com, Rabu (08/09/2021).

Perlu diketahui, kebutuhan total anggaran untuk pembebasan lahan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sekitar Rp 7,5 triliun. Dengan luasan sekitar 47,6 hektar dari 69 desa yang terdampak.

Baca juga: Ganti Rugi Lahan Tol Yogyakarta-Bawen yang Telah Dibayar Rp 365 Miliar

Sembari menunggu ketersediaan tambahan anggaran Tahap 2-2021 dari LMAN, PT JJB terus berkonsentrasi pada pembebasan lahan. Beberapa waktu lalu juga telah melakukan musyawarah bersama di sejumlah wilayah terdampak.

"Kemarin sudah digelar musyawarah warga Margomulyo, selanjutnya dijadwalkan musyawarah warga Margodadi. Semua tahapan terus kami laksanakan sampai semua lahan dibebaskan," ujarnya.

Adapun terkait rencana konstruksi, kata Oemi, masih menunggu persetujuan rencana teknis akhir (RTA) dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan target awal konstruksi jalan tol pada akhir tahun 2021.

Pihaknya saat ini juga sedang melakukan dua kegiatan lelang. Pertama, seleksi untuk penyedia jasa konsultansi pengendalian mutu independen (PMI) pekerjaan pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

Baca juga: Konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen Mundur Akhir 2021

Kedua, seleksi penyedia jasa konsultansi pekerjaan pengawasan teknik Paket 1, Seksi 1 dan 2 Jalan Tol Yogykartaa-Bawen.

"Nah, ketika proses ini berjalan ya tentu tidak jauh dengan kegiatan konstruksi. Saat ini masih September sehingga kami kerjar target kegiatan konstruksi pada akhir tahun, kemungkinan dapat dilakukan," terangnya.

Tahapan awal pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yakni proses pembebasan lahan. Pembebasan lahan ini juga bisa dilakukan setelah keluarnya izin penentuan lokasi.

Kemudian, setelah melakukan pembayaran uang ganti rugi bebas lahan, PT JJB baru dapat melakukan tahapan konstruksi dengan diawali proses land clearing.

Proyek jalan bebas hambatan ini terdiri dari 6 seksi. Diperkirakan menelan investasi senilai Rp 14,2 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun. Sementara target pengoperasiannya pada akhir 2023 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com