Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Ida Hambat Produksi Minyak dan Gas di Lepas Pantai Amerika

Kompas.com - 04/09/2021, 15:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber REUTERS

JAKARTA, KOMPAS.com - Badai Ida yang menyerang sebagian besar wilayah Amerika Serikat dalam satu minggu terakhir, ternyata juga berdampak pada produksi minyak dan gas di lepas pantai.

Karena kurangnya tenaga dan bahan bakar membuat sebagian besar produksi minyak dan gas di kilang lepas pantai teluk Amerika Serikat harus terhenti tepat lima hari setelah badai berlalu.

Reuters melaporkan memang pelabuhan-pelabuhan telah dibukan dan para pekerja sudah kembali ke fasilitas kilang lepas bantai.

Namun beberapa kerusakan pada jaringan pipa dan kurangnya daya, membuat beberapa proses pengeboran terpaksa dibatalkan.

Tentu ini adalah masalah besar terlebih para ahli memprediksi beberapa sumur di Teluk Meksiko, yang menyumbang sekitar seperlima dari produksi minyak dan gas alam di Amerika bisa ditutup selama berminggu-minggu.

Pemerintah Amerika sendiri telah berusaha meredam kekhawatiran masyarakat soal kekurangan pasokan bahan bakar.

Mereka telah menyediakan 1,8 juta barel minyak mentah yang merupakan gabungan dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) milik negara.

Cadangan minyak tersebut kemudian diberikan kepada Exxon Mobil dan Perusahaan Penyulingan Placid puntuk memproduksi bensin.

Sebuah kilang transfer lepas pantai menyalurkan minyak dan gas dari tiga ladang minyak besar harus mengalami penutupan pada Jumat (3/9/2021).

Akibat penghentian operasional ini, maka sekitar 1,7 juta barel minyak dan 1,99 miliar kaki kubik output gas alam tidak bisa diproduksi.

Pelabuhan Minyak Lepas Pantai Louisiana yang merupakan terminal ekspor terbesar di Amerika juga telah ditutup sementara waktu. Jika ini terus berlanjut, maka ekspor minyak ke Asia akan terganggu.

Sementara itu, perusahaan minyak terbesar di Amerika Serikat, Chevron mengatakan tidak ada kerusakan pada kilang lepas pantai mereka sehingga beberapa pekerja telah kembali.

Namun, Royal Dutch Shell (RDSa.L) , produsen minyak dan gas Teluk Meksiko terbesar, mengatakan mereka baru mampu memproduksi 20 persen minyak saja bila dibandingkan produksi biasanya. 

Menurut perkiraan dari lembaga riset finansial Core Logic, kerusakan fasilitas kilang minyak lepas pantai dapat merugikan perusahaan asuransi sekitar 1 miliar dolar Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber REUTERS
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com