Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Berteknologi Risha Dibangun untuk Korban Bencana Badai Seroja

Kompas.com - 20/08/2021, 17:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya memulihkan kerusakan pasca-bencana banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT), pemerintah tengah membangun hunian tetap (huntap) bagi para korban bencana.

Uniknya, huntap yang sedang dikerjakan di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur ini dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo agar pembangunan huntap bagi korban bencana Siklon Tropis Seroja ini, dapat dipercepat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan huntap yang tengah dibangun di Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit dan di Adonara, Kabupaten Flores Timur sebanyak 300 unit.

Baca juga: Pasca-bencana NTT, 300 Panel Risha Mulai Dikirim ke Pulau Adonara

“Progres konstruksinya saat ini telah mencapai 27,6 persen di Kabupaten Lembata dan 20,5 persen di Kabupaten Flores Timur. Kami terus berupaya menyelesaikan pembangunan huntap agar masyarakat bisa segera menikmatinya,” terang Basuki dalam rilis pers, Jumat (20/8/2021).

Basuki menjelaskan pembanguan huntap dilakukan dengan pendekatan build back better and safer, sehingga tidak asal membangun saja.

“Huntap ini tidak sekadar membangun kembali, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” tandas Basuki.

Pembangunan huntap dengan menerapkan teknologi RISHA ini dianggap memudahkan. Hal ini karena konstruksi knock down-nya dapat dibangun dalam waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.

Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB Widiarto mengatakan Huntap yang dibangun memiliki tipe 36 dengan luas tanah 108 meter persegi.

Semua huntap telah dilengkapi prasarana dasar permukiman antara lain jaringan air bersih, jaringan sanitasi, jalan lingkungan, saluran drainase dan fasilitas umum lainnya.

Sementara Panel RISHA menggunakan stok yang berasal dari Makasar, Lombok, Surabaya, dan Bandung. Ditargetkan pembangunan rumah dan seluruh prasarana pendukungnya ini dapat diselesaikan dalam tahun ini.

Di samping dua lokasi tersebut diatas, sesuai usulan dari para Kepala Daerah setempat kepada Menteri PUPR, sedang dilaksanakan program relokasi permukiman di Kota Kupang, Kab. Kupang, Kab. Alor, dan Kab. Sumba Timur.

Nantinya di NTT ada 1.922 Unit yang sudah diverifikasi dan akan dibangun. Kementrian PUPR juga tengah melakukan proses land clearing di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Sumba Timur.

Sementara Kabupaten Rote Ndao tidak dapat ditindaklanjuti karena masyarakat yang berprofesi nelayan tidak ingin direlokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com