Penambahan Modal Acset Indonusa Disetujui Pemegang Saham

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Acset Indonusa Tbk tuntas menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (18/8/2021).

Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa HMETD (Penambahan Modal).

Rencana Acset melakukan penambahan modal untuk memperkuat struktur modal kerja. Bahkan, rencana ini telah diumumkan 12 Juli hingga 13 Agustus 2021.

Perseroan akan mengeluarkan sebanyak 15 miliar lembar saham baru senilai Rp 100.

Jumlah ini mewakili 70,01 persen dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penambahan Modal selesai dilaksanakan.

Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Acset Buka Peluang Bangun Data Center

PT Karya Supra Perkasa (KSP) sebagai pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali telah menyatakan dukungan penuhnya untuk berpartisipasi dalam penambahan modal ini.

Karena terjadi penambahan modal yang akan berdampak pada peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan, maka RUPSLB juga menyetujui perubahan atas Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (1) mengenai Modal Dasar Perseroan dan Pasal 4 ayat (2) mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan.

“PT Acset mengucapkan terima kasih atas persetujuan yang diberikan pada pemegang saham atas rencana Perseroan untuk melakukan penambahan modal,“ ujar Presiden Direktur Acset, Idot Supriadi.

Menurut Idot, pelaksanaan penambahan modal termasuk harga pelaksanaan dan jumlah final atas saham baru akan kami umumkan kepada publik sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Baca juga: Acset Ungkap CSMI Belum Lunasi Utang, Proyek Supertall Indonesia 1 Terhenti

“Kami mengapresiasi dukungan pemegang saham yang terus menerus dalam upaya kami untuk mendorong pertumbuhan Perseoran,” ucapnya.

Setelah RUPSLB selesai dilaksanakan, Perseroan juga mengadakan Paparan Publik Virtual 2021 yang berisi kinerja finansial dan operasional sepanjang Semester I tahun 2021.

Acset mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 14 persen dari Rp 748,76 miliar menjadi Rp 644,07 miliar.

Namun, ACSET masih konsisten mencatatkan perbaikan pada biaya keuangan dan beban lainnya yang berkontribusi pada penurunan rugi bersih sebesar 39,26 persen yakni dari Rp 252,20 miliar menjadi Rp 153,17 miliar.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perlambatan yang terjadi di industri akibat pandemi cukup berperan menahan laju Perseroan dalam upaya perbaikan yang dilakukan.