JAKARTA, KOMPAS.com - Arsitek dan Ahli Tata Kota Bambang Eryudhawan menilai mural dan grafiti merupakan seni jalanan (street art) yang telah menjadi simbol kesenian dan demokrasi perkotaan.
Menurutnya, seni jalanan tersebut saat ini tidak bisa dianggap remeh dan hanya sebatas coretan biasa.
"Awalnya mungkin mural dan grafiti ini dianggap urban kill atau bagian kotor perkotaan. Tetapi seiring dengan perkembangan waktu mural dan grafiti ini jadi kesenian legal dan biasa digunakan sebagai media untuk memperindah tata ruang kota," kata Yudha kepada Kompas.com, Minggu (15/08/2021).
Baca juga: Mural Mirip Presiden Jokowi Dihapus, Ini Tanggapan Pengamat Perkotaan
Yudha menjelaskan mural dan grafiti merupakan bagian dari arsitektur, dan diintegrasikan dalam sebuah desain ruang publik serta komersial.
Banyak arsitek dunia yang mendesain ruang kota dengan mural dan grafiti agar terlihat lebih hidup dan menarik.
Umumnya, mural dan grafitidigambar pada fasad atau dinding bangunan tua dan kosong yang berfungsi menghilangkan kesan angker atau seram.
Sebut saja, street art di Nicaragua yang menggambarkan keterpaduan antara mural dan tanaman.
Street Art meets nature in Nicaragua pic.twitter.com/6r6LKMbLcR
— Google Street Art (@GoogIeStreetArt) August 13, 2021
Kemudian Distrik Seni Wynwood yang terletak di Miami Florida, Amerika Serikat, merupakan salah satu contoh ruang perkotaan yang diciptakan sebagai seni jalanan.
Dilansir dari Interartive, lokasi bekas pabrik dan gudang yang telah lama terbengkalai ini diubah menjadi galeri seni dan studio.
Seniman di kota tersebut secara bebas menggunakan dinding di distrik ini sebagai media untuk berekspresi dan membuat pencapaian yang signifikan di bidang seni dan arsitektur.
Selanjutnya, Sheffield di Inggris menjadi contoh lain dari terciptanya ruang karya seni jalanan.
Sheffield sendiri menjadi bukti integrasi antara seni jalanan, arsitektur dan masyarakat.
Sebelum menjadi ruang seni jalanan, Sheffield ini dikenal sebagai pabrik baja. Hanya saja dalam dua dekade terakhir pabrik tersebut bangkrut dan tidak lagi berproduksi.
Namun, Sheffield memiliki lokasi yang sangat strategis. Hal itulah yang mendorong pemerintah kota untuk berkolaborasi dengan para seniman untuk menciptakan ruang kesenian jalanan.
Karena kebijakan itu, seniman dari berbagai kota di Inggris pun tertarik untuk datang ke kota ini.