Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Harap Ada Terobosan Stimulus Perbankan Selama Pandemi

Kompas.com - 12/08/2021, 21:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama 18 bulan, berbagai kesulitan menimpa dunia usaha termasuk industri properti atau real estat.

Industri ini menjadi salah satu sektor yang terkena dampak luar biasa. Karena itu, tidak mengherankan bila para pengembang berharap adanya terobosan-terobosan stimulus baik yang diberikan pemerintah, perbankan dan maupun stakeholders lainnya.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta Arvin Fibrianto Iskandar mengatakan hal itu saat membuka webinar ”Bertahan Menghadapi Pandemi; Realita Pengembang dan Solusi Dukungan Perbankan”, Kamis (12/8/2021).

Menurut Arvin, permintaan pasar properti saat ini belum sepenuhnya membaik meski data yang dirilis Badan Pusat Statistik baru-baru ini memperlihatkan tren kenaikan.

Baca juga: Ini Lokasi-lokasi Apartemen Favorit dan Paling Diincar Konsumen

Faktanya, banyak pengembang yang bergerak dalam pembangunan apartemen, perkantoran, mal dan hotel masih berada dalam situasi yang cukup berat.

“Karena itu kami berharap para stakeholder khususnya di bidang perbankan mengetahui secara persis kesulitan yang dihadapi pengembang saat ini. Kami minta kebijakan selektif perbankan ketika memberikan kredit ditinjau kembali,” tutur Arvin.

Di lapangan laporan penundaan pengajuan KPR dan KPA masih sangat tinggi. Karena itu ia mengajak semua pihak terkait mencari solusi bersama.

“Mari kita bersama-sama mencari solusi, sehingga industri real estat bisa kembali normal dan bertumbuh,” imbuhnya.

Saat ini, Arvin melajutkan, pengembang sudah melakukan berbagai strategi agar usaha dapat berjalan secara efisien dan bertahan supaya arus kas perusahaan tidak terus terpuruk.

Karena itu REI meminta beberapa kebijakan antara lain berupa fleksibilitas KPR (approval KPR & KPA dipercepat, penundaan konsumen dapat dikurangi, restrukturisasi modal kerja dan kredit konstruksi serta penjadwalanulang pembayaran.

“Dari kebijakan-kebijakan itu kami berharap tahun 2021 menjadi time to buy properti karena jaminan dari debitur properti itu adalah jaminan agunan yang solid yang nilainya akan terus naik setiap tahun,” pungkas Arvin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com