Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paruh Pertama 2021, Hongkong Land Raup Kenaikan Laba Bersih 12 Persen

Kompas.com - 30/07/2021, 14:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan investasi properti Asia, Hongkong Land berhasil meraup keuntungan sebesar 394 juta dolar AS atau setara Rp 5,69 triliun pada semester pertama tahun 2021.

Jumlah ini naik 12 persen dari pada laba yang didapatkan Longkong Hand pada semester pertama tahun lalu yakni sebesar 353 juta dolar AS atau ekuivalen Rp 5,10 triliun.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (30/7/20221), Hongkong Land juga menyampaikan kerugian sebesar 865 juta dolar AS (Rp 12,50 triliun) termasuk kerugian non-kas bersih sebesar 1,259 juta dolar AS (Rp 18,20 miliar).

Kerugian ini timbul dari revaluasi properti investasi karena harga sewa pasar lebih rendah.

Namun, bila dibandingkan dengan kerugian sebesar 1,828 juta (Rp 26,43 miliar) untuk semester pertama tahun 2020.

Baca juga: Craig Beattie Jadi Chief Financial Officer Hongkong Land Holdings

Total angka ini sudah termasuk rugi bersih sebesar 2.180 juta dolar AS (Rp 31,52 miliar) yang timbul dari revaluasi properti investasi.

Sayangnya, nilai aset bersih per lembar saham pada 30 Juni 2021 harus turun sebanyak 4 persen yakni senilai 14,75 dolar AS (Rp 213.282) dibandingkan dengan harganya pada Desember 2020 yakni 15,30 dolar As (Rp 221.237).

Direksi juga telah mengumukan bahwa besar nilai dividen interim yang tidak berubah yakni sebesar 6,00 dolar AS (Rp 86.766) per saham.

Investasi properti

Portofolio persewaan kantor di Hong Kong terus menunjukkan kinerja yang relatif baik di tengah penurunan pasar yang sedang berlangsung.

Persediaanya meningkat menjadi 6,4 persen pada akhir Juni 2021, dibandingkan dengan nilai peningkatan yang hanya 6,3 persen pada akhir tahun 2020.

Sementara itu, portofolio ritel mendapatkan keuntungan dari pasar properti mewah. Angka ketersediaan properti 0,9 persen pada akhir Juni 2021.

Baca juga: Utang Hongkong Land Turun Jadi Rp 59,38 Triliun

Nilai ini lebih tinggi dibanding dengan persediaan pada akhir tahun 2020 yakni sebesar 0,3 persen saja.

Di Singapura, ketersediaan properti kantor berada di angka 7,5 persen pada akhir Juni2021. Nilainya membaik bila dibandingkan dengan hanya 2,1 persen pada akhir 2020.

Di Beijing, perdagangan di WF CENTRAL tetap kuat karena adanya sentimen positif terhadap pasar ritel mewah.

Bahkan penjualan penyewa pada periode tersebut melebihi yang dicapai pada semester pertama tahun 2019 dan 2020.

Di Shanghai, konstruksi telah mulai berjalan dengan beberapa target penyelesaian hingga tahun 2027.

Di Bangkok, perencanaan ritel utama dan kantor Grade A milik G Hongkong Land yang dimiliki 49 persen pembangunan di kawasan pusat bisnis terus berlanjut.

Perkembangannya telah tertunda karena pandemi COVID-19 namun semua proyek diharapkan dapat selesai pada 2027.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com