Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikebut, Penyelesaian Jembatan Lengkung Pertama di Indonesia

Kompas.com - 15/07/2021, 23:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Jakarta, Kompas.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah I Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Sei Alalak.

Jembatan ini memiliki panjang 850 meter dan berlokasi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Spesialnya, jembatan ini akan menjadi ikon baru Kalsel.

Dipilihnya jembatan Sei Alalak menjadi ikon Kalsel karena merupakan jembatan cable-stayed lengkung pertama di Indonesia.

Meski masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19, proses konstruksi diupayakan tetap berlangsung agar pelaksanaan proyek dapat diselesaikan tepat waktu.

Baca juga: Konstruksi Jembatan Sei Alalak Tuntas Maret 2021

Progres konstruksi jembatan telah mencapai 90,30 persen dan ditargetkan selesai pada September 2021.

Kepala BPJN Kalimantan Selatan Syauqi Kamal mengatakan saat ini pekerjaan pondasi dan jembatan pendekat berupa struktur pile slab sudah selesai.

"Pada sisa masa pelaksanaan pekerjaan tahun ini, kami fokus pada penyelesaian pekerjaan struktur pada bentang utama jembatan, pekerjaan jalan akses dan frontage, serta pekerjaan minor lainnya,” ujarnya.

“Masa pelaksanaan pekerjaan fisik akan berakhir pada tanggal 15 September 2021 dengan masa pemeliharaan selama 2 tahun,” jelas Kamal.

Kamal menambahkan, sebelum Jembatan Sei Alalak dioperasikan, akan dilaksanakan uji laik fungsi jembatan dan uji laik fungsi jalan.

“Uji ini dilakukan untuk memastikan kondisi dan keamanan jembatan dapat dilalui oleh kendaraan sesuai dengan peruntukannya,” pungkasnya.

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun.

Kehadiran jembatan ini sangat penting karena menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018-2021 senilai Rp 278 miliar.

Proyek dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears) ini ditangani oleh kontraktor PT Wijaya Karya Tbk-PT Pandji. 

Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton.

Ini membuatnya lebih kuat dari struktur jembatan lama yakni jembatan Kayu Tangi 1, yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton.

Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun.

Lingkup pekerjaan pembangunan jembatan meliputi bentang utama dengan struktur cable - stayed sepanjang130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan pekerjaan oprit jembatan dengan panjang 425 meter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com