Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Efisiensi Energi, Grundfos dan BBP Jalin Kerjasama

Kompas.com - 15/07/2021, 18:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen pompa air ternama, Grundfos, menjalin kerjasama dengan penyedia teknologi efisiensi energi yang berbasis di Singapura, Barghest Building Performance (BBP).

Kedua perusahaan menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan efisiensi energi serta memberikan solusi digital yang efisien bagi seluruh negara di Asia Tenggara.

Diharapkan solusi yang diberikan dapat membantu mengurangi konsumsi energi sistem pendingin hingga 40 persen, sehingga bisa menciptakan pendingin udara dengan teknologi berkelanjutan.

Solusi baru ini berfokus pada pengurangan konsumsi energi komersial pada sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC).

Diketahui, HVAC saat ini merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

Untuk memfasilitasi kebutuhan listrik dari pendingin di Asia Tenggara pada tahun 2040 nanti, diprediksikan butuh kurang lebih 200 gigawatt tambahan kapasitas pembangkit.

Sistem konvensional sering menghabiskan energi yang besar karena beberapa pemompaan berlebih untuk mengkompensasi perbedaan antara pasokan air dingin dan suhu kembali.

Konsumsi energi sistem yang tinggi pada akhirnya berkontribusi pada emisi karbon yang lebih besar dan akan memberi sumbangan terhadap perubahan iklim.

Dengan memanfaatkan teknologi otomatisasi, pemantauan jarak jauh, dan Internet of Things, sistem HVAC yang ditawarkan akan beroperasi dalam kondisi optimal setiap saat.

Sistem ini dapat meminimalkan penggunaan energi yang tidak perlu dan membuat pelanggan mengurangi dampak buruk pada lingkungan.

Grundfos dan BBP akan memasarkan produk ini di seluruh Asia Tenggara, dengan fokus di Thailand, Indonesia, Filipina, Singapura, dan Malaysia.

Group Vice President, Head of Future Lab, Grundfos Fredrik Ostbye, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/7/2021), mengatakan industrialisasi dan urabanisasi di Asia Tenggara membuat kebutuhan akan pendingin udara kian tinggi.

“Masalahnya, pendingin konvensional memiliki sistem yang tidak berkelanjutan di tengah krisis iklim saat ini. Karena itu, butuh sistem yang didukung oleh teknologi keberlanjutan,” ujarnya.

Kemitraan ini, menurut Ostbye, menunjukkan komitmen Grundfos untuk menciptakan energi yang lebih bersih dan teknologi yang efisien sehingga para pelanggan bisa menghemat energi dan lebih ramah lingkungan.

Mengomentari kemitraan ini, Co-founder BPP Poyan Rajamand mengatakan kebutuhan pendingin ruangan yang tinggi sangat membebani jaringan listrik terutama di dareah perkotaan dan berkontribusi langsung pada perubahan iklim.

“Ini langkah luar biasa antara BPP dan Grundfos. Karena itu, kami bersemangat untuk menjadi yang terdepan dalam memproduksi sistem pendinginan berkelanjutan untuk sektor bangunan komersial dan industri," tuntas Rajamand.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com