Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Pandemi, Banyak Proyek Perkantoran Meleset dari Target Penyelesaian

Kompas.com - 15/07/2021, 15:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pembatasan yang diterapkan untuk menekan angka kenaikan kasus Covid-19 ini berdampak terhadap melesetnya target penyelesaian sejumlah proyek perkantoran di Jakarta.

Sebagian proyek mengalami penundaan yang dipicu penundaan konstruksi, pembiayaan, dan juga pengaruh kondisi pasar.

Senior Director of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan hal itu dalam laporan yang dikutip Kompas.com, Kamis (15/07/2021).

Karena penundaan ini, tambahan pasokan perkantoran pada Kuartal II-2021 tercatat hanya 143.200 meter persegi yang merupakan kontribusi dari hadirnya gedung perkantoran Trinity Tower.  

Baca juga: WNA Jepang Hengkang dan Dampaknya terhadap Nasib Sektor Properti

Dengan demikian, pasokan kumulatif perkantoran di Jakarta, khususnya CBD mencapai 6,96 juta meter persegi.

Menurut dia, Rasuna Said masih menjadi salah satu lokasi yang terus berkontribusi terhadap bertambahnya pasokan gedung perkantoran di CBD selama tiga kuartal berturut-turut.

"Kehadiran Trinity Tower yang sebelumnya dikenal sebagai Daswin Tower mulai beroperasi secara resmi dan membawa pasokan kumulatif menjadi 6,96 juta meter persegi pada kuartal II 2021," imbuh Ferry.

Sementara itu pada periode yang sama total pasokan perkantoran di luar CBD saat ini mencapai 3,63 juta meter persegi.

Terdapat tambahan pasokan aktif di luar CBD dengan hadirnya Wisma Barito Pasific 2 yang juga telah beroperasi.

Meski demikian, Ferry menilai, progres pembangunan gedung perkantoran pada masa mendatang diperkirakan masih relatif lambat dan penyelesaian gedung-gedung tersebut kemungkinan tak sesuai target.

Baca juga: Perang Tarif Sewa Perkantoran di Jakarta Terus Berlanjut

"Jadi ledakan pasokan gedung perkantoran yang tadinya diprediksi akan terjadi pada tahun 2022 ini meleset," ujarnya.

Melesetnya sejumlah target penyelesaian konstruksi menunjukkan bahwa kegiatan konstruksi terus tertekan dan terdampak signifikan selama gelombang kedua pandemi Covid-19.

Saat ini para pengembang proyek gedung perkantoran juga dihadapkan pada ketidakpastian, di samping biaya pembangunan juga terus melonjak selama pandemi.

Karena itu mereka juga enggan mengambil risiko pinjaman untuk melanjutkan proyek pembangunannya dalam situasi yang seperti ini.

Ferry menambahkan meski pasokan perkantoran relatif terbatas selama dua hingga tiga tahun ke depan, tetapi ada beberapa proyek potensial saat ini yang sedang dalam tahap perencanaan.

"Artinya sangat mungkin jika pandemi selesai, ekonomi kembali pulih maka proyek-proyek tersebut akan segera dimulai," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com