Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Rebana di Jawa Barat Berpotensi Tarik Investasi Rp 390 Triliun

Kompas.com - 14/07/2021, 14:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Implementasi pembangunan Kawasan Cirebon, Kertajati, Patimban (Rebana) yang merupakan pengembangan 13 kota baru di Jawa Barat masih menunggu diterbitkannya payung hukum berupa peraturan presiden (perpres).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, perpres untuk pengembangan wilayah ini sedang diproses oleh pemerintah pusat.

"Mudah-mudahan dalam dua bulan hadir (perpresnya)," kata Ridwan, Selasa (14/07/2021).

Ridwan menjelaskan, pengembangan Kawasan Rebana ini diproyeksikan mampu menarik komitmen investasi mencapai Rp 390 triliun dalan jangka waktu tiga sampai empat tahun masa pembangunan.

Setengah dari investasi tersebut meliputi pengembangan untuk Jawa Barat Selatan.

Baca juga: Ridwan Kamil Usulkan Kawasan Rebana Jadi Proyek Strategis Nasional

Pengembangan Kawasan Rebana ini didukung juga oleh adanya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang hingga saat ini masih dalam proses konstruksi dan ditargetkan selesai tahun depan.

"Tahun depan, Januari 2022, kereta cepat sudah tersambung rel betonnya. Dan pertengahan tahun depan rel dan besi-besinya sudah mulai berjalan, kemudian eksperimen kereta cepat pertama pada Oktober 2022 Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah bisa beroperasi," ucapnya.

Menurut Ridwan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung bukan hanya sebatas transportasi tetapi juga untuk mengembangkan pusat pertumbuhan baru.

"Kalau tanpa kereta cepat nggak mungkin logika itu hadir, investor juga susah. Dengan kereta cepat itu akan hadir tiga kota baru di Karawang, di Walini dan di Tegalluar, Kabupaten Bandung," lanjutnya. 

Dia berharap pada masa jabatannya yang tinggal dua setengah tahun atau berakhir pada September 2023 mendatang, dapat menghadirkan perubahan-perubahan di Jawa Barat, terutama pada progres pengembangan Kawasan Rebana.

Jawa Barat memiliki dua wilayah dengan karakteristik berbeda yaitu wilayah Jawa Barat bagian utara yang umumnya cocok untuk investasi di sektor industri dan logistik sementara Jawa Barat bagian selatan cocok untuk berinvestasi di sektor agrikultur, pariwisata, dan yang lainnya.

Itulah mengapa  Jawa Barat tengah ke utara itu lebih maju di bandingkan Jawa Barat ke selatan.

"Hal ini karena Jawa Barat ke Utara itu tanahnya datar sehingga peradaban manusia Jawa Barat di sana. Kalau Jawa Barat tengah ke Selatan itu tanahnya curam, berjurang, berbukit, sehingga tidak cocok untuk industri dan logistik," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com