Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Transaksi Hotel di Asia Pasifik Rp 53,7 Triliun, China Dominan

Kompas.com - 09/07/2021, 13:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - JLL mencatat terjadi penurunan transkasi penjualan hotel sepanjang Semester I-2021 di Kawasan Asia Pasifik, sebesar 3,7 juta miliar dolar AS atau setara Rp 53,7 triliun.

CEO Asia Pasifik JLL Hotels & Hospitality Group Mike Batchelor mengungkapkan, secara total, terdapat 61 transaksi investasi hotel pada paruh pertama tahun ini yang terjadi di sembilan negara dan mewakili lebih dari 10.000 kamar hotel.

Menurut data investasi yang dilacak dan dianalisis oleh JLL, volume transaksi hotel pada paruh pertama tahun 2021 sekitar 18 persen di bawah periode yang sama tahun 2019, yang merupakan puncak pasar investasi di Asia Pasifik.

Baca juga: The Pavilions, Jaringan Hotel Pertama Dunia yang Terima Pembayaran Uang Digital

Meski demikian, penyelesaian beberapa transaksi besar terus menunjukkan ketahanan sektor dan meningkatnya kepercayaan investor di pasar perhotelan di Asia Pasifik.

Keyakinan pada pemulihan sektor perhotelan Asia Pasifik tetap tinggi dan sentimen investor terus melihat industri melalui lensa jangka panjang.

"Volume telah bertahan dengan baik di tengah penguncian pemerintah dan pembatasan perjalanan, dengan ketahanan sektor hotel tetap menjadi tema hijau sepanjang pandemi," ujar Mike dikuti Kompas.com dari laman JLL, Jumat (09/07/2021).

Asia berkontribusi 94 persen

Mike menyebutkan, negara-negara Asia mendominasi dengan menyumbang sebesar 94 persen atau 3,53 miliar dolar AS, ekuivalen Rp 51,2 triliun dari kesuluruhan volume transaksi.

Tiga negara di Asia yang memiliki pasar penjualan hotel terbesar dan menyumbang 86 persen penjualan yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan.

Baca juga: Meski Ada Pembatasan, Okupansi Hotel di Jakarta Tetap Stagnan

Mike merinci, China memimpin volume transaksi regional mencapai 1,3 miliar dolar AS setara Rp 18,8 triliun atau naik 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya Jepang dengan angka 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15,9 triliun. Volume ini turun 47 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Namun, penjualan besar oleh perusahaan Jepang yang sedang berlangsung atau direncanakan untuk paruh kedua tahun ini akan meningkatkan volume transaksi," ujarnya.

Sementara itu, Senior Managing Director, Head of Investment Sales, Asia Pasifik, JLL Hotel & Grup Perhotelan Nihat Ercan mengatakan pertumbuhan transaksi hotel di Asia Pasifik juga didorong sejumlah tempat wisata berkelas dunia.

"Pasar rekreasi atau pariwisata di Asia Pasifik menjadi salah satu alasan kembali bangkitnya minat investor meski di tengah harapan segera pulihnya pandemi Covid-19," kata dia.

Maladewa, Phuket, Koh Samui, dan Bali diproyeksikan menjadi salah satu lokasi dengan transaksi hotel tertinggi di Asia Pasifik.

Meski demikian, Nihat menambahkan, investor tetap berlaku hati-hati dan waspada terhadap beberapa tantangan jangka pendek yang dihadapi industri perhotelan di Asia Pasifik yaitu adanya penundaan peluncuran vaksin, dan dampak dari jenis dan wabah baru Covid-19.

JLL memperkirakan bahwa pada semester II 2021 ini pasar Asia Pasifik akan mengalami peningkatan aktivitas investasi perhotelan.

"Selama tahun 2021 kami memprediksi bahwa total transaksi hotel di Asia Pasifik bisa mencapai 7 miliar dolar AS atau setara Rp 101 triliun," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com