Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Turun 44,8 Persen, Pakuwon Tak Bagikan Dividen

Kompas.com - 05/07/2021, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pakuwon Jati Tbk memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2020.

Direktur Keuangan dan Corporate Secretary Pakuwon jati Minarto Basuki menyampaikan, keputusan itu diambil dalam ekspos publik yang digelar usai RUPTS di Hotel The Westin Surabaya.

Pada tanggal 19 April 2021, Perseroan menerbitkan obligasi sebesar dollar AS 300 juta dan obligasi tambahan pada tanggal 17 Mei 2021 sebesar 100 juta dollar AS berbunga 4,875 persen dengan tenor tujuh tahun.

Baca juga: Pendapatan Pakuwon Turun 44,8 Persen Jadi Rp 3,9 Triliun

"Dana obligasi ini akan digunakan untuk pelunasan Surat Utang 2024 sebesar 250 juta dollar AS dan untuk keperluan Korporasi umum Perseroan," ujar Minarto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (05/07/2021).

Sementara sepanjang 2020, Pakuwon mencatat kinerja pendapatan bersih Rp 3,97 triliun turun 44,8 persen tahun sebelumnya sebesar Rp 7,2 triliun.

Sedangkan EBITDA sebesar Rp 2,0 triliun atau turun 48,6 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 3,9 triliun.

Walaupun mengalami penurunan pendapatan sebagai dampak pandemi Covid-19, rasio laba Pakuwon untuk 2020 masih tetap terjaga dua digit yakni 30 persen.

Selain itu, arus kas Perseroan tetap kuat dan positif sehingga mampu mendukung kebutuhan belanja modal maupun ekspansi anorganik yang dilakukan Perseroan pada tahun 2020 dengan pendanaan sepenuhnya dari kas internal.

Adapun komposisi pendapatan tahun 2020 terdiri atas 58 persen recurring revenue dan 42 persen development revenue, konsisten dengan strategi Perseroan untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.

Baca juga: Tanam Rp 2 Triliun, Raja Properti Bangun Pakuwon Bekasi Superblok 2021

Recurring revenue Perseroan tahun 2020 mencapai Rp 2,3 triliun atau turun 37,7 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 3,6 triliun.

Sedangkan development revenue Perseroan tercatat Rp 1,6 triliun, turun dari tahun lalu Rp 3,5 triliun.

Mulai tahun 2020, Perseroan telah menerapkan pengakuan penjualan sesuai Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) 72, di mana pengakuan penjualan berdasarkan penyerahan unit, tidak lagi berdasarkan percentage of completion.

Berdasarkan revenue per segmenkontribusi terbesar didapatkan dari ruang ritel sewa dan kondominium masing-masing 44 persen dan 28 persen, rumah tapak 12 persen, perkantoran sewa 7 persen, hotel dan apartemen servis 7 persen dan perkantoran strata 2 persen.

Marketing Sales Kuartal I Naik 17 Persen

Tingkat suku bunga yang rendah dan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai yang Ditangung pemerintah (PPN-DTP) telah mendorong kenaikan marketing Perseroan Kuartal I-2021 mencapai Rp 427 miliar.

Angka ini tumbuh 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, nilai marketing sales tersebut juga ekuivalen dengan 30,5 persen dari target Perseroan untuk tahun 2021 sebesar Rp 1,4 triliun.

Tahun 2020 Perseroan mencatatkan pencapaian marketing sales Rp 1,0 triliun dengan komposisi kondominium 60 persen, rumah tapak 37 persen, perkantoran tiga persen.

Sedangkan pengeluaran belanja modal tahun 2020 yang telah dikucurkan oleh Perseroan untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Kota Kasablanka Phase 2, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall phase 3 dan 4, East Coast Mansion serta pembelian tanah mencapai Rp 874 miliar.

Selain itu pada akhir Nopember 2020, Perseroan melakukan pembelian Hartono Mall Yogyakarta, Marriott Hotel Yogyakarta dan Hartono Mall Solo dengan nilai keseluruhan (termasuk pajak dan biaya lainnya) sebesar Rp 1,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com