Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argentina Bangun Rusun Bersubsidi dari Bata Berwarna Pink

Kompas.com - 02/07/2021, 16:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

JAKARTA, KOMPAS.COM - Firma arsitektur Balparda Brunel Oficina de Arquitectura (BBOA) resmi menyelesaikan proyek barunya yakni hunian bersubsidi di Granadero Baigorria, Santa Fe, Argentina.

Proyek ini berjalan sepenuhnya atas dukungan dana dari pemerintah Argentina. Kompleks rusun ini dibuat menggunakan batu bata berwarna pink, dan terdiri dari beberapa unit bangunan.

Rumah murah ini memanfaatkan kredit bersubsidi yang ditawarkan pemerintah kepada penduduk untuk memungkinkan mereka memiliki rumah sendiri.

Gedung ini dibangun di atas tanah milik negara yang dulunya milik Perkeretaapian Nasional.

Baca juga: Kembali Terpilih Jadi Wali Kota London, Sadiq Khan Andalkan Program Rumah Murah

Mengutip Dezeen, Jumat (02/07/2021), seluruh gedung diatur secara linier dan dibatasi di satu sisi oleh rel kereta api. Sisi lain dikelilingi oleh pepohonan dan lanskap perkotaan.

BBOA sendiri merupakan firma arsitek yang berbasis di kota Rosario. Mereka tertarik menangani proyek ini karena ingin menciptakan desain unik dan berbeda dari kompleks perumahan pada umumnya.

"Proyek ini menjawab permasalahan yang sering dijumpai di berbagai kompleks perumahan yakni gaya rumah yang impersonal,” ujar tim BBOA.

Dalam kompleks ini, terdapat bangunan yang bervariasi baik terdiri dari tiga, empat serta delapan tingkat.

Dengan luas total 12.700 meter persegi, terdapat 105 tempat tinggal dan delapan ruang untuk bisnis.

"Rumah ini dibangun menggunakan metode paling tradisional yang digunakan di wilayah Santa Fe. Desainnya juga menyesuaikan dengan stasiun kereta api tua, di mana bagian eksteriornya didominasi oleh batu," kata sang arsitek.

Untuk menonjolkan area kosong dalam gedung, tim perancang menggunakan cat putih, yang kontras dengan lapisan bata pada fasad. Bagian atas tangga dikelilingi oleh kawat logam.

Pada semua bangunan, tim berusaha meminimalkan limbah dan memanfaatkan teknologi lokal. Sistem struktural mengikuti grid reguler yang menghasilkan tata letak yang efisien.

"Tujuannya adalah untuk mengekspresikan arsitektur yang tidak hanya berpihak pada penghuni tetapi juga warga," pungkas BBOA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com