JAKARTA, KOMPAS.com- Kecelakaan konstruksi pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia masih terhitung tinggi.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Sekretariat Komite Keselamatan Konstruksi, terdapat 30 kecelakaan konstruksi yang terjadi pada tahun 2018-2020.
Sekitar 80 persen dari proyek yang mengalami kecelakaan tersebut melibatkan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Plt. Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto menegaskan, hal ini harus menjadi perhatian seluruh pihak yang terlibat.
Menurut Trisasongko, adalah tugas bersama melaksanakan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
"Namun lebih dari itu, melalui keseriusan semua pihak untuk menerapkan prinsip keselamatan, menjadi dukungan terhadap lancarnya pembangunan infrastruktur yang pada gilirannya dapat mempercepat pemulihan perekonomian Nasional," tutur Trisasongko saat membuka secara resmi kegiatan Pencanangan Proyek Sarana dan Pra-sarana Pelatihan Konstruksi Layang, Senin (14/04/2021).
Baca juga: Kualitas SDM Rendah, Penyebab Kecelakaan Konstruksi
Dia mengingatkan, Pembangunan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi prioritas Pemerintah sebagaimana telah ditetapkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut dilakukan untuk dapat mempercepat pemulihan ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing bangsa.
Pada Tahun Anggaran (TA) 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan pagu sebesar Rp 149,8 triliun dan dana setelah refocusing menjadi Rp 131,82 triliun.
Anggaran ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur konektivitas jalan dan jembatan, sumber daya air, penyediaan perumahan, pengembangan kawasan pemukiman, pembinaan sumber daya konstruksi, dan layanan manajemen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.