Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2021, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pakuwon Jati Tbk membukukan pendapatan bersih tahun 2020 sebesar Rp 3,977 triliun, atau turun 44,8 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,202 triliun.

Penurunan juga terjadi pada EBITDA sebesar 48,6 persen menjadi Rp 2,051 triliun dari sebelumnya Rp 3,992 triliun.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Minarto Basuki menuturkan, walaupun mengalami penurunan pendapatan sebagai dampak pandemi, rasio laba 2020 masih tetap terjaga dua digit yakni 30 persen.

"Selain itu arus kas Perseroan juga tetap kuat dan positif sehingga mampu mendukung kebutuhan belanja modal maupun ekspansi anorganik pada tahun 2020 dengan pendanaan sepenuhnya dari kas internal," jelas Minarto dalam keterangan tertulis yang diterima kompas.com, Minggu (11/04/2021).

Baca juga: Pakuwon Incar Rp 1 Triliun dari Penjualan Ready Stock Bebas PPN

Komposisi pendapatan tahun 2020 meliputi 58 persen recurring revenue dan 42 persen development revenue.

Kondisi ini konsisten dengan strategi Pakuwon untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.

Adapun recurring revenue tahun 2020 mencapai Rp 2,300 triliun, merosot 37,7 persen dibandingkan tahun 2019 senilai Rp 3,693 triliun.

Sementara development revenue tercatat lebih rendah menjadi Rp 1,677 triliun dari tahun lalu Rp 3,509 triliun.

Mulai tahun 2020, Pakuwon telah menerapkan pengakuan penjualan berdasarkan handover atau penyerahan unit sesuai PSAK 72, tidak lagi berdasarkan percentage of completion .

Jika dirinci, kontribusi terbesar berasal dari penyewaan ruang ritel dan kondominium masing-masing 44 persen dan 28 persen.

Disusul rumah tapak 12 persen, sewa kantor 7 persen, hotel dan apartemen servis 7 persen dan penjualan kantor 2 persen.

Marketing Sales Naik 17 Persen

Meski Pandemi Covid-19 belum usai, namun Perseroan mampu mencatat pertumbuhan marketing sales sepanjang Kuartal I-2021 sebesar 17 persen menjadi Rp 427 miliar.

Menurut Minarto, hal ini dipengaruhi rendahnya suku bunga dan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP).

Baca juga: Tanam Rp 2 Triliun, Raja Properti Bangun Pakuwon Bekasi Superblok 2021

Nilai marketing sales tersebut ekuivalen dengan 30,5 persen dari target Perseroan untuk tahun 2021 sebesar Rp 1,400 triliun.

Tahun 2020 Perseroan mencatatkan pencapian marketing sales Rp 1,026 triliun dengan kontribusi terbesar dari kondominium 60 persen, rumah tapak 37 persen, dan kantor 3 persen.

Sementara, pengeluaran belanja modal 2020 yang telah dikucurkan mencapai Rp 874 miliar.

Belanja modal ini untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Kota Kasablanka Phase 2, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall phase 3 dan 4, East Coast Mansion serta pembelian tanah.

Selain itu pada akhir Nopember 2020, Perseroan melakukan pembelian Hartono Mall Yogyakarta, Marriott Hotel Yogyakarta dan Hartono Mall Solo dengan nilai keseluruhan (termasuk pajak dan biaya lainnya) senilai Rp 1,236 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com