Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjlok 48 Persen, Pendapatan Waskita Tahun 2020 Hanya Rp 16,2 Triliun

Kompas.com - 31/03/2021, 18:45 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatat, pendapatan usaha perseroan tahun 2020 terkoreksi 48 persen atau senilai Rp 16,2 triliun.

Padahal, pada periode yang sama pada tahun 2019, perseroan meraup pendapatan usaha sebanyak Rp 31,4 triliun.

President Director Waskita Destiawan Soewardjono menjelaskan, produktivitas Waskita pada tahun 2020 diukur dengan rasio order book burn rate to sales yang mencapai 24,6 persen.

Capaian itu jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2019, di mana rasio burn rate mencapai 35 persen.

“Penurunan produktivitas secara langsung berdampak pada seluruh kinerja keuangan perusahaan,” terang Destiawan dikutip dari siaran pers, Rabu (31/3/2021).

Pendapatan usaha ini disusul dengan kerugian bersih yang ditorehkan oleh entitas induk perseroan sebesar Rp 7,3 triliun.

Baca juga: Incar Pendanaan Rp 15,3 Triliun, Waskita Minta Pemegang Saham Setujui Penjaminan Pemerintah

Utamanya, hal itu disebabkan pada peningkatan beban pinjaman dari investasi jalan tol, penurunan produktivitas proyek, serta beban operasi cukup besar akibat Pandemi Covid-19.

Selain itu, Waskita juga mencatatkan beban operasi sebesar Rp 19,87 triliun atau 123 persen dari capaian pendapatan usaha pada periode 2020.

Fenomena ini disebabkan oleh kenaikan beban bahan baku dan overhead akibat Pandemi Covid-19 serta adanya beberapa klasifikasi ulang dalam pos laba rugi.

Selama Pandemi Covid-19, Waskita pun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk implementasi protokol kesehatan di lingkungan kerja perusahaan.

Meski secara konsolidasi mencatatkan rugi bersih, namun segmen bisnis jasa konstruksi Waskita masih menguntungkan walau diterpa Pandemi Covid-19.

Destiawan menjelaskan, segmen bisnis jasa konstruksi tercatat menyumbang 90 persen dari total pendapatan Waskita pada tahun 2020.

Segmen tersebut mencatatkan pendapatan sebesar Rp 14,5 triliun dengan keuntungan bruto sebesar Rp 1,17 triliun atau rata-rata margin laba bruto sebesar 8 persen.

“Pada lini bisnis konstruksi yang menjadi core compentecy (kompetensi inti), Waskita masih sangat kuat,” tutur Destiawan.

Ke depan, kata Destiawan, Waskita akan terus memperkuat pangsa pasarnya di proyek-proyek infrastruktur.

Dia berharap, Waskita akan jadi lebih efisien pada tahun ini agar keunggulan kompetitif juga akan terus meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com