Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Wisma Nusantara, Gedung Pencakar Langit Pertama di Asia Tenggara

Kompas.com - 26/03/2021, 21:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati dirancang hanya 30 lantai, jauh lebih pendek ketimbang Burj Khalifa Dubai, namun Wisma Nusantara merupakan gedung pencakar langit pertama di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara.

Pembangunan gedung yang dirancang oleh Kinoshita, Kajima, dan Taisei ini diawasi oleh tokoh konstruksi kenamaan Indonesia, Wiratman Wangsadinata.

Wisma Nusantara juga ditahbiskan sebagai bangunan perkantoran pertama di bilangan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Dalam perencanaan pembangunannya, Wisma Nusantara menerapkan teknologi tahan gempa.

Pencanangan gedung ini dimulai pada 1963, sementara pembangunan fisik dikerjakan pada 1964.

Baca juga: Sejarah Jagorawi, Jalan Tol Pertama dan Terbaik di Indonesia

Sayangnya, progres konstruksi fisik tak berjalan mulus, dan sempat tertunda pada tahun 1965 karena konstelasi politik tengah memanas pada saat itu.

Mengutip Harian Kompas, 25 Agustus 1966, Ketua Tim Pembangunan Prof Ir Rooseno menyebut proyek Wisma Nusantara sebagai wahana untuk menuai keuntungan atau pada saat itu populer disebut dollar earning.

Sempat macet

Proses konstruksi bangunan sempat terhenti pada tahun 1965. Selain masalah politik,  pembiayaan juga menjadi kendala utamanya.

Namun hal ini tidak berlangsung lama. Arsip Harian Kompas, 13 Juli 1967 menyebutkan, konstruksi dilanjutkan kembali pada tahun 1967.

Adalah PT Wisma Nusantara Internasional yang merupakan usaha patungan antara Pemerintah Indonesia dengan Mitsui & Co. Ltd dari Jepang, mengendalikan pembangunan.

Proses konstruksi lanjutan tersebut membutuhkan biaya mencapai 19,8 juta dollar AS atau Rp 4,88 miliar (kurs 1 dollar AS=Rp 250).

Baca juga: Sejarah Stadion Utama GBK Senayan, Pemancangan Tiang Pertama Dihadiri Nikita Kruschev

Untuk menyelesaikan proyek yang terbengkalai ini, PT Wisma Nusantara Internasional mendapat pinjaman dari pemerintah sebesar nilai dari proyek lama berikut tanah dan bangunan seluas 21.850 meter persegi.

Sedangkan selebihnya berasal dari Mitsui & Co Ltd dalam bentuk material cost serta constructional cost.

Konstruksi bangunan membutuhkan 24 buah kapal untuk mengangkut 6.000 ton material yang mayoritas didatangkan dari Jepang.

Tertinggi di Asia Tenggara

Proyek ini merupakan gedung tertinggi di Indonesia serta di Asia Tenggara pada saat itu.

Menurut arsip Harian Kompas, 12 Februari 1971, Wisma Nusantara merupakan pencakar langit pertama yang dimiliki Indonesia.

Tingginya bahkan mengalahkan bangunan termasyur saat itu, yakni Hotel Indonesia dan menyamai tinggi Monumen Nasional.

truktur bangunan mencapai 117 meter. Pada lantai ke-20 dan 30, terdapat ruang observasi, di mana pengunjung bisa melihat setiap sudut Jakarta.

Sedangkan pada lantai ke-28 terdapat restoran dengan nama Sky Restaurant, lalu sisanya disewakan sebagai ruang perkantoran dengan luas 20.486 meter persegi.

Selain gedung utama, proyek ini juga mencakup pembangunan hotel dengan 360 kamar. Bangunan yang terletak di sebelah Wisma Nusantara ini diberi nama President Hotel.

Setelah mengalami penundaan, pembangunan gedung dilanjutkan dan diresmikan pada 2 Desember tahun 1972 oleh Presiden kedua RI Soeharto.

Selesainya pembangunan Wisma Nusantara juga dianggap sebagai pertanda kemajuan dalam kemapuan ekonomi serta industri dalam negeri pada waktu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com