Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Lebih dari 1 Miliar Orang Tinggal di Kota dengan Energi Terbarukan

Kompas.com - 19/03/2021, 11:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2020, lebih dari 1 miliar orang di dunia tinggal di kota dengan target atau kebijakan energi terbarukan.

Angka ini merupakan seperempat dari populasi perkotaan global yang menerapkan langkah tersebut.

Bahkan, jumlah kota yang memberlakukan sebagian atau larangan total penggunaan bahan bakar fosil sebagai tindaklanjut dari penggunaan energi terbarukan melonjak lima kali lipat dibandingkan Tahun 2019.

Meski begitu, hal ini belum cukup untuk mencapai ambisi rendah karbon populasi global.

“Kita masih jauh dari apa yang dibutuhkan untuk mengekang perubahan iklim pada waktunya (nanti)," ucap Direktur Eksekutif REN21 Rana Adib dalam siaran pers, Kamis (18/3/2021).

Hal ini disebabkan masih banyak kota yang belum menemukan cara untuk mengambil tindakan ambisius atau kekurangan kekuatan dan sumber daya dalam menerapkan kebijakan itu.

Baca juga: 7 Kota Indonesia Jadi Finalis Smart City Tingkat Asia-Pasifik

Dalam Renewables in Cities Global Status Report, ada beberapa peran strategis kota untuk berperang melawan emisi dan polusi udara.

Pertama, mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan sekaligus menetapkan masa akhir penggunaan energi fosil di seluruh sektor.

Selama ini, kota memiliki peran krusial untuk melakukan transisi energi karena menyumbang sekitar tigaperempat konsumsi energi dan rumah bagi 55 persen lebih populasi global.

Menurut Adib, faktor penting untuk memastikan keberhasilan strategi iklim kota adalah dengan cepat mengganti bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan di sektor pemanas dan pendingin, serta transportasi.

Sektor-sektor ini bertanggung jawab atas bagian terbesar dari emisi global dan paling baik ditangani di tingkat lokal.

"Namun, akselerasi energi terbarukan juga harus diikuti dengan kebijakan lepas total dari energi fosil," lanjut Adib.

Adib mengungkapkan, Hamburg, San Francisco, dan Shanghai sudah semakin ambisius untuk memikirkan penggunaan energi terbarukan di semua sektor.

Kedua, menetapkan target ambisius dan kebijakan bagi pelaku terbarukan.

Laporan REN21 menunjukkan, Pemerintah Kota (Pemkot) kerap membeli listrik dari energi terbarukan untuk operasional kota sendiri. Namun, langkah itu masih belum cukup.

Mereka perlu mendorong penyerapan energi terbarukan yang lebih luas di berbagai pelaku perkotaan.

Contohnya, menetapkan target ambisius dan kebijakan komprehensif, meningkatkan kesadaran, dan memfasilitasi dialog di antara para pemangku kepentingan.

Ketiga, Pemkot perlu menjadi fasilitator dan advokat bagi energi terbarukan selain menetapkan menetapkan target dan regulasi.

"Namun tentu saja, dukungan kepada Pemkot juga harus diberikan, mengingat tantangan akselerasi energi terbarukan sangat besar," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com