Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kota Indonesia Jadi Finalis "Smart City" Tingkat Asia-Pasifik

Kompas.com - 17/03/2021, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh kota Indonesia menjadi finalis dalam ajang penghargaan IDC Smart City Asia/Pacific Awards (SCAPA).

Head of Public Sector Research IDC Asia/Pacific Gerald Wang mengatakan, ketujuh kota tersebut masuk dalam kategori yang berbeda.

"Dengan bangga, kami mengumumkan tujuh kota di Indonesia dinyatakan sebagai finalis dalam 7 kategori berbeda di SCAPA," jelas Gerald dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (16/3/2021).

Ketujuh kota tersebut yakni, Semarang, Tangerang Selatan, Bali, Jawa Barat, Batam, Manado, dan Penajam Paser Utara.

Pemilihan ketujuh kota tersebut berdasarkan hasil pemungutan suara publik dengan menggunakan kerangka kerja IDC Smart City Development Index.

Dengan adanya SCAPA ini akan memberikan jalan untuk memamerkan beberapa praktik terbaik yang telah dilakukan oleh para mepemangku kepentingan untuk membantu mempercepat pengembangan kota cerdas di wilayah tersebut.

Berikut ini finalis dari tujuh kota tersebut:

1. Semarang - Bersatu Tanggulangi Demam Berdarah (Tunggal Dara)

Semarang selalu memiliki lebih dari 3.000 kasus terinfeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Tahun 2010. 

Hal ini menyebabkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Semarang menyediakan platform tindakan pencegahan DBD bernama Tunggal Dara.

Baca juga: Bermitra dengan Berlin, Jakarta Bahas Pengembangan Smart City

Platfom Tunggal Dara merupakan sistem pelaporan berbasis web yang disebut Health Early Waning System (HEWS).

Platform tersebut dikembangkan untuk melaksanakan tindakan cepat tanggap jika ada insiden yang dilaporkan dan memerlukan dukungan fasilitas kesehatan.

2. Tangerang Selatan - Sistem Mobilitas Cerdas

Sejak beberapa tahun terakhir, kawasan Alam Sutera di Tangerang Selatan mengalami tantangan mobilisasi akibat tingginya laju pertumbuhan penduduk.

Peningkatan populasi ini didorong oleh kelas pekerja yang telah menyebabkan kepadatan lalu lintas (lalin) serta peningkatan potensi pelanggaran lalin.

Oleh karena itu, PT Alam Sutera Realty Tbk selaku pengembang Alam Sutera mengembangkan Sistem Mobilitas Cerdas bersama Qlue Smart City.

Sistem itu dikembangkan untuk memberikan manajemen lalu lintas yang dapat diandalkan dengan bantuan artificial intellegence (AI), Internet of Things (IoT), serta big data.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com