JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi meningkatkan kesadaran dan dorongan masyarakat untuk memiliki rumah.
Sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang mengharuskan masyarakat untuk menghabiskan waktu (bekerja dan beraktivitas) di rumah menumbuhkan kebutuhan akan rumah yang lebih berkualitas.
Menurut Country Head Rumah.com Marine Novita, optimisme konsumen ini merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir atau sejak Pemilu 2019.
"Para pencari properti meningkat, ini merupakan sentiment index tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Konsumen lebih optimistis," ujar Marine dalam diskusi virtual, Selasa (16/03/2021).
Baca juga: Viral Rumah 13 Meter Persegi, Komentar Warganet dan Pertimbangan Layak Huni
Peningkatan pencarian rumah ini dipengaruhi sejumlah relaksasi yang diberikan Pemerintah seperti rasio Loan to Value/Finance to Value (LTV/FTV) menjadi 100 persen atau dengan kata lain uang muka yang harus dibayar konsumen 0 persen.
Kemudian pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk hunian ready stock seharga maksimal Rp 2 miliar, dan penurunan suku bunga acuan BI 7-Days Reserve Revo Rate menjadi 3,5 persen.
Selain itu, upaya perbankan menurunkan suku bunga dan memperpanjang tenor KPR dari sisi pembelian juga meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dari total 1.078 responden yang disurvei Rumah.com, sebanyak 53 persen pencari rumah mulai berpikir untuk membeli rumah saat ini atau dalam 1-2 tahun ke depan.
Mereka mempertimbangkan untuk membeli hunian di luar Jabodetabek.
Area favorit yang dipertimbangkan bila pindah adalah Jawa Barat sebanyak 42 persen, Yogyakarta 27 persen, Jawa Tengah 19 persen, dan Bali 17 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.