JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung percepatan pengembangan wilayah perbatasan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Saat ini, tengah dibangun infrastruktur untuk mendukung perekomian kawasan di PLBN Aruk Kalimantan Barat (Kalbar), PLBN Motaain Nusa Tenggara Timur (NTT), dan PLBN Skouw Papua.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan terdapat 17 kegiatan pembangunan infrastruktur di kawasan PLBN Aruk, Motaain, dan Skouw yang akan diselesaikan pada 2021-2022.
Rinciannya, tiga kegiatan bidang Sumber Daya Air, 12 kegiatan bidang Bina Marga, dan dua kegiatan bidang Cipta Karya.
Baca juga: Patung Soekarno di PLBN Motamasin Jadi Obyek Swafoto Warga NTT
"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Basuki dalam Rapat Kerja (Raker) Tim Pengawasan Perbatasan DPR RI dipimpin Ketua Tim Rachmat Gobel di Gedung Pansus B DPR/MPR Jakarta, Senin (15/3/2021).
Di wilayah perbatasan Aruk, dukungan pembangunan jalan dan jembatan dilakukan sepanjang 209,24 kilometer dengan anggaran Rp 1,1 triliun.
Kemudian bidang permukiman, dukungan dilakukan Ditjen Cipta Karya dengan membangun Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Ibu kota Kecamatan Sajingan Besar dengan anggaran Rp 12,2 miliar.
Baca juga: Tak Lama Lagi Sarana dan Prasarana PLBN Skouw Tuntas Dikerjakan
Selanjutnya di kawasan perbatasan Motaain NTT, dibangun dua unit sumur bor air tanah di Kecamatan Tasifeto Timur pada TA 2021 dan satu embung air baku di Kecamatan Lakmanen pada TA 2022, dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 26 miliar.
Melalui Ditjen Bina Marga juga dibangun jalan dan jembatan sepanjang 664,28 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 270,8 miliar.
Di antaranya penanganan jalan akses PLBN Motaain-Atapupu sepanjang 6 kilometer dan jalan dalam Kota Atambua-Simpang Haliluik di Atambua sepanjang 96,2 kilometer.
Untuk kawasan perbatasan Skouw di Provinsi Papua telah diselesaikan pembangunan saluran irigasi primer perbatasan D.I Koya Timur sepanjang 2,4 kilometer, dan pembangunan Jalan Poros Kampung Mosso-Kabupaten Keerom di Kampung Mosso sepanjang 30 kilometer.
Untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan juga diperlukan pembangunan jalan baru dan pemeliharaan jalan perbatasan untuk mempermudah konektivitas dan distribusi logistik.
Baca juga: Meski Ada Corona, Sarana Penunjang PLBN di NTT Ditargetkan Tuntas 2020
Di perbatasan Kalimantan pada 2020 dibangun jalan perbatasan sepanjang 82,33 kilometer dan dilanjutkan sepanjang 174,27 kilometer pada 2021.
Di Provinsi NTT dibangun 32,6 kilometer tahun 2020 dan sepanjang 65,74 kilometer tahun 2021.
Selanjutnya di Papua dibangun sepanjang 28,46 kilometer pada 2020 dan sepanjang 33,64 kilometer tahun 2021.
Dukungan juga dilakukan untuk memenuhi rumah layak huni berupa Rumah Khusus beserta PSU di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, sebanyak 30 unit pada 2020 dan Rumah Khusus di Kabupaten Belu NTT sebanyak 100 unit tahun 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.