Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kebal Pandemi, Pertumbuhan Sektor Konstruksi Minus 5,67 Persen

Kompas.com - 06/02/2021, 20:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sektor konstruksi terus mengalami kontraksi selama Tahun 2020.

Pada Kuartal IV Tahun 2020, sektor ini mengalami pertumbuhan minus 5,67 persen.

Padahal, pada Kuartal IV-2019, sektor konstruksi tumbuh positif sebesar 5,79 persen.

Fenomena merosotnya pertumbuhan sektor konstruksi dipicu oleh penurunan realisasi pengadaan semen Indonesia serta impor dan ekspor bahan baku.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir tahun 2020 mengalami kontraksi atau tumbuh minus 2,19 persen.

Ini berarti, perekonomian Indonesia masih mengalami resesi.

Realisasi tersebut merupakan lanjutan pertumbuhan minus yang telah terjadi sejak Kuartal II dan Kuartal III yakni, masing-masing sebesar 5,32 persen dan 3,49 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sepanjang tahun lalu perekonomian Indonesia terkontraksi atau tumbuh negatif 2,07 persen.

Baca juga: Tahun Depan, Sektor Konstruksi Diperkirakan Tumbuh hingga 6,7 Persen

Menurut dia, selama Pandemi Covid-19 untuk pertama kalinya Indonesia kembali mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus sejak tahun 1998.

"Dengan demikian sejak 1998 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi terkontraksi di tahun 1998 karena krisis moneter, tahun 2020 ini Indonesia kontraksi minus 2,07 persen karena pandemi Covid-19," jelas Suhariyanto yang dikutip Kompas.com dari konferensi pers secara virtual, Sabtu (6/2/2021).

Setidaknya, dari 17 sektor perekonomian, 10 di antaranya menyumbangkan kinerja negatif akibat dampak dari pandemi.

Namun demikian, ia mengatakan, dampak pandemi yang terdalam sepanjang tahun 2020 yakni di sektor transportasi dan pergudangan yang mengalami kontraksi hingga 15,04 persen.

Kemudian diikuti oleh sektor akomodasi dan makanan minuman (mamin) yang tercatat mengalami minus 10,22 persen.

Selanjutnya, pengolahan minus 2,93 persen, perdagangan minus 3,72 persen, pertambangan dan penggalian minus 1,95 persen.

Lalu, sektor jasa lainnya minus 4,1 persen, jasa perusahaan minus 5,44 persen, serta pengadaan listrik dan gas minus 2,34 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com