Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta Adhi Karya Tidak Memainkan Kualitas Jalintim Sumatera

Kompas.com - 28/01/2021, 18:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta agar preservasi Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) di Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 29,87 kilometer dilakukan dengan memperhatikan saluran drainase air.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor preservasi jalan nasional tersebut harus dapat selalu menjaga kualitas, utamanya terkait drainase jalan agar tidak mudah timbul genangan saat hujan.

"Jangan main-main dengan kualitas, perhatikan saluran drainase jalan, jangan sampai ada genangan," kata Basuki dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Kamis (28/01/2021).

Basuki menjelaskan, preservasi Jalintim ini dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). 

Baca juga: Roatex Hongaria Keluar sebagai Pemenang Tender Transaksi Tol Berbasis MLFF

Skema KPBU merupakan upaya inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional sehingga konektivitas antar-pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah dapat ditingkatkan.

Walaupun pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) terus dilaksanakan agar tersambung dari Bakauheni sampai Banda Aceh pada 2024, tetapi Jalintim tidak bisa dikesampingkan perannya sebagai jalur logistik vital.

"Sama seperti Tol Trans-Jawa di mana peran jalan nasional tidak bisa ditinggalkan,” imbuh Basuki.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menambahkan, untuk menjaga kualitas jalan nasional, ruas Jalintim tersebut akan dilengkapi dua buah Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang.

"Ini bertujuan untuk mengontrol truk kelebihan muatan atau Over Loading Over Dimension (ODOL) yang menyebabkan kualitas jalan cepat rusak," kata Hedy.

Hingga kini, progres preservasi pembangunan Jalintim telah mencapai 30 persen atau lebih cepat dari yang ditargetkan.

Baca juga: Hingga Januari, Indonesia Punya 2.342 Kilometer Jalan Tol Operasional

“KPBU adalah proses pembelajaran sebagai upaya mencari alternatif skema pembiayaan. Saat ini progresnya 30 persen, lebih cepat dari rencana sebesar 15 persen,” ujar Hedy .

Adapun lingkup utama Proyek KPBU ini adalah melaksanakan preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera di Sumatera Selatan sepanjang 29,87 km dan 14 buah jembatan.

Ruas jalan yang ditangani meliputi Jalan Srijaya Raya sepanjang 6,3 kilometer, Jalan Mayjen Yusuf Singadekane 5,2 kilometer, dan Jalan Letjen H. alamsyah Ratu Perwiranegara 3,15 kilometer.

Kemudian Jalan Soekarno-Hatta 8,32 kilometer, Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar 4 kilometer, dan Jalan Sultan mahmud Badarudin II 2,9 kilometer.

Kegiatan ini memiliki masa konsesi 15 tahun yang terdiri dari tiga tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan dengan estimasi biaya investasi kegiatan Rp 982,4 miliar. Preservasi dilaksanakan oleh PT Jalintim Adhi-Abipraya.

Preservasi Jalintim Sumatera Selatan ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan akibat kondisi jalan yang baik.

Tentunya hal ini juga berdampak kepada penurunan harga barang, peningkatan pendapatan masyarakat sekitar, serta berkurangnya polusi udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com