JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan porsi anggaran terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2021 senilai Rp 149,8 triliun.
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), bergeraknya kembali sektor konstruksi bukan saja memberikan kesempatan kerja bagi para pekerja konstruksi, tapi juga menggerakkan rantai pasok konstruksi dan kontraktor.
Selain itu, dapat memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi industri terkait konstruksi seperti industri baja, besi, semen, alat berat.
Baca juga: Jumat Ini, 982 Paket Pekerjaan Infrastruktur Rp 12,5 Triliun Diteken
Sektor konstruksi juga menggerakan sektor informal yaitu pedagang makanan, minuman, kos-kosan, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi mengingatkan Kementerian PUPR untuk mampu membuat sektor konstruksi Nasional bergeliat kembali.
"Saya mengingatkan seluruh jajaran Kementerian PUPR agar anggaran yang besar ini dapat memberikan dampak signifikan, memberikan daya ungkit bagi ekonomi kita, dan membuat sektor konstruksi nasional bergeliat kembali," tegas Jokowi dalam acara Penandatanganan Kontrak Paket Tender/Seleksi Dini Kementerian PUPR TA 2021, Jumat (15/1/2021).
Meski demikian, dia memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR yang sejak Oktober telah melakukan percepatan proses tender atau seleksi dini.
Hingga Jumat, (15/1/2021), sebanyak 1.191 paket pekerjaan infrastruktur telah diselesaikan dengan nilai Rp 14,6 triliun.
Rinciannya, 209 paket senilai Rp 2,1 triliun telah selesai lelang dan terkontrak pada Desember 2020 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Kemudian, sebanyak 982 paket infrastruktur telah ditandangani kontraknya pada Jumat (15/1/2021).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan