Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta Pemda Evaluasi Izin Pengembang yang Bangun Perumahan di Lokasi Rawan Longsor

Kompas.com - 14/01/2021, 14:39 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuski Hadimuljono meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang untuk mengevaluasi pengembang perumahan.

Menurutnya, banyak perumahan di Sumedang yang dibangun di lokasi rawan bencana longsor.

"Ini daerah rawan longsor, jadi Pemkab harus evaluasi pengembang perumahan di Sumedang," kata Basuki dalam kunjungannya ke lokasi Bencana Longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/01/2021).

Basuki juga menyerukan Pemkab Sumedang memastikan izin operasional pengembang perumahan.

Baca juga: Penanganan Pasca-longsor Sumedang, Satu Rumah Baru untuk Satu Kepala Keluarga

Jika ditemukan pengembang yang bermasalah secara perizinan maka harus segera dilakukan tindakan tegas.

"Jadi selanjunya, Pemkab harus mengevaluasi pengembang-pengembang perumahan di Sumedang, Jawa Barat, kalau tidak ada izin ya harus tegas. Harus diputus," cetus Basuki.

Selain izin, Pemkab juga diminta untuk memastikan perumahan yang dibangun pengembang berada di lahan yang aman dari kemungkinan terjadinya bencana seperti longsor dan banjir.

"Ini daerah rawan semua. Harus keras tapi harus bijak. Kita semua butuh ruang untuk rumah. Tapi harus dilihat yang aman, jangan sembrono, yang (tanah tinggi) kayak begitu kan ngeri lihatnya," tutur Basuki.

Bencana longsor yang tejadi di Desa Cihanjuang Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada Sabtu (09/01/2021) lalu mengakibatkan 22 orang meninggal tertimbun longsor dan 18 orang lainnya belum ditemukan.Ardiansyah Fadli/Kompas.com Bencana longsor yang tejadi di Desa Cihanjuang Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada Sabtu (09/01/2021) lalu mengakibatkan 22 orang meninggal tertimbun longsor dan 18 orang lainnya belum ditemukan.
Untuk diketahui, bencana longsor yang tejadi di Desa Cihanjuang Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada Sabtu (09/01/2021) lalu mengakibatkan 22 orang meninggal tertimbun longsor dan 18 orang lainnya belum ditemukan.

Hingga hari keenam pasca bencana tersebut, evakuasi masih terus dilakukan.

Ratusan warga terdampak dan kawasan rumah dekat lokasi longsor akan dikosongkan dan dievakuasi ke posko terdekat.

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Citarum telah mengirimkan satu alat berat ekskavator untuk membantu menangani evakuasi pasca bencana. 

Bantuan lainnya berupa pembangunan rumah relokasi warga terdampak longsor yang akan diberikan kepada setiap kepala keluarga (KK).

"Iya, ini kan korban bencana. Jadi satu KK akan dapat satu rumah," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com